Doa dan Tawakal Hadapi Musibah:Optimis Bencana Berbuah Pahala Kebaikan

17 Juni 2022, 08:12 WIB
Musibah bisa jadi sebagai ujian dari Allah untuk menguji keimanan dan kesabaran hambanya /Pixabay-mohammed hassan/

 

DESKJABAR - Secara fitrah manusia menginginkan terhindar dari berbagai musibah.

Hasrat hidup seperti itu bisa dicapai dengan cara berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari musibah atau bencana.

Dalam hal ini, doa adalah bentuk penyadaran diri yang tidak mempunyai daya upaya.

Doa adalah permohonan kepada Allah untuk mendapatkan suatu kebaikan, kemaslahatan, dan dalam menghadapi musibah.

Musibah secara bahasa adalah mengenai, menimpa, atau membinasakan.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung 4 Wakil Indonesia di Perempat Final Indonesia Open 2022 Hari Ini

KBBI menyebutkan, musibah berarti kejadian menyedihkan yang menimpa seseorang.

Tapi mesti diingat, musibah adalah kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak.

Lalu, bila merujuk pada Al-Qur'an musibah terbagi menjadi beberapa macam:

- Musibah untuk menguji keimanan dan kesabaran seseorang (QS. al-Ankabut: 2-3).

- Musibah sebagai cara yang diberikan oleh Allah untuk pengampunan dosa (QS. Ali Imran 140-141).

- Musibah sebagai pembalasan atas kesalahan (QS. al-Ankabut 40).

Baca Juga: 15.300 Jemaah Haji Indonesia Tercatat Memiliki Komorbid Hipertensi, Paling Tinggi dari Komorbid Lainnya

- Musibah sebagai obat atas penyakit yang diderita (QS. al-Mukminun 75-76).

- Musibah sebagai ujian bagi keimanan dan kesabaran seseorang.

Nah, jika Anda terkena musibah, Rasulullah mengajarkan untuk memanjatkan doa ini.

Semoga dengan memanjatkan doa tersebut kita bisa menghadapi musibah ini dengan tawakal.

Dengan tawakal musibah yang dihadapi bisa berbuah pahala kebaikan.

Maka dari itu disarankan untuk selalu memanjatkan doa bila terkena musibah.

Lantas, bagaimana doa untuk menghadapi musibah itu?

Baca Juga: MENGEJUTKAN KASUS SUBANG, Yosef Hidayah: Cerita CUPU di YouTube Bisa Jadi PETUNJUK

Simak artikel ini sampai selesai agar dapat jawaban lengkap.

Dikutip DeskJabar.com dari buku ‘Risalah Doa 215’,halaman 215, ustadz Wawan Sofwan Sholehuddin menulis doa menghadapi musibah sebagai berikut.

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

“Latin, Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ."

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Bacaan doa terkena musibah dipanjatkan agar orang yang terkena musibah diberi pahala.

Rasulullah bersabda, barangsiapa mendapati musibah lalu ia berdoa dengan doa ini, Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik,”catat Wawan Sofwan.

Musibah terjadi boleh jadi merupakan ujian dari Allah kepada kita semua untuk menguji keimanan dan kesabaran kita.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan,”(QS. Al-Baqarah: 155).

Atau bisa saja musibah adalah sebagai teguran untuk melakukan introspeksi diri.

Hal ini sebagaimana yang menimpa Nabi Yunus ketika ia diuji ditelan paus di kedalaman samudra.

Dalam kondisi itu, Nabi Yunus memanjatkan doa yang juga dianjurkan untuk dibaca ketika tertimpa musibah.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Latin, Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzalimiin.”

“Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.”

2 doa di atas dianjurkan untuk dipanjatkan ketika seseorang tertimpa musibah.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Risalah Doa 215 Doa Penting

Tags

Terkini

Terpopuler