DESKJABAR – Ketika memiliki hajat kemudian melakukan Sholat Dhuha agar keinginannya itu dikabulkan oleh Allah SWT, apakah dibolehkan? Simak penjelasan Ustadz Khalid Basalamah.
Salah satu keutamaan Sholat Dhuha adalah dikabulkannya hajat oleh Allah SWT.
Namun apakah diperbolehkan melakukan Sholat Dhuha hanya agar hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT?
Bukankah kita harus beribadah termasuk Sholat Dhuha dengan ikhlas dan tulus sebagai bentuk rasa tunduk pada Allah SWT, bukan sekedar ada hajat atau keinginan.
Baca Juga: Inilah 4 Keutamaan Sholat Dhuha, Dianjurkan Rasulullah SAW, Nomor 3 Setara Pahala Haji atau Umroh
Melansir dari Youtube Islam Terkini “RAHASIA MENAKJUBKAN SHOLAT DHUHA 4 RAKAAT - Ustadz Khalid Basalamah”, 29 November 2018, inilah penjelasannya.
Ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha memiliki banyak manfaat yang bisa didapat untuk kebaikan dunia akhirat kita.
Oleh karena itu, banyak yang mengerjakan Sholat Dhuha karena keutamaan dari ibadah tersebut.
Salah satu manfaatnya adalah dipenuhi dan dikabulkannya hajat pada hari itu.
Hajat adalah keinginan, cita-cita atau harapan yang dimiliki oleh setiap manusia yang senantiasa diupayakan agar bisa terwujud.
Ada manusia yang berupaya hajat terwujud dan dikabulkan dengan terus berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Ada juga yang berupaya hajat terpenuhi dengan menghalalkan segala cara. Nah ini yang tidak diperbolehkan.
Bagaimana dengan orang yang berniat melaksanakan Sholat Dhuha, hanya agar hajat dan keinginannya dalam hidup terpenuhi?
Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, Nabi SAW menjanjikan, siapa yang sholat dhuha 4 rakaat, kata Nabi SAW dalam hadits qudsi, Allah SWT berfirman:
“Hai anak adam, ruku’ untuk-Ku 4 rakaat di awal pagi ,maka Aku akan penuhi hajatmu pada hari itu,”
“Maksudnya 4 rakaat ini dhuha. Apa saja yang kau mau, akan Aku penuhi, kata Allah. Boleh tidak, saya sholat biar hajat saya dipenuhi? Dhuha 4 rakaat bukan cuma boleh, tapi memang harus begitu. Karena kita beribadah mengejar apa yang Allah janjikan,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Apakah Benar Sholat Dhuha Tidak Boleh Dikerjakan Setiap Hari? Simak Penjelasan Berikut
Ada sebuah kaidah, lanjut dia, yang sering disebarkan di Indonesia yakni:, ‘Jangan kau sembah Allah karena ada surga, dan jangan kamu takut sama Allah karena ada neraka’.
“Ini secara dzohirnya seakan-akan benar, padahal ini salah. Yang suruh kita mengejar surga siapa? Allah. Wajar seseorang mengejarnya,” kata Ustadz Khalid Basalamah.
Hal senada juga berlaku untuk Sholat Dhuha. Boleh melaksanakan ibadah sunnah tersebut dengan harapan Allah SWT mengabulkan hajat dan keinginannya, karena memang itu janji Allah SWT.
Allah SWT mengatakan dalam Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 133 yang artinya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
“Kenapa para sabahat pada saat pergi berperang mau mati syahid dibunuh oleh musuh? Karena mau masuk surga. Wajar dia jadikan itu sebagai motivasinya. Dan memang harusnya begitu dan harus kita yakin itu benar,” kata Ustadz Khalid Basalamah.
Ia juga menyarankan kita untuk memiliki paradigma berpikir positif mengenai setiap ibadah yang dijalani.
“Sekarang saya kerjakan sholat, setelat saya sholat, saya sudah penuhi semua syaratnya, wudhu benar, tutup aurat benar, selamat dari najis, sudah masuk waktu, jumlah rakaatnya benar, bacaannya benar, yakin sudah diterima,” tutur Ustadz Khalid Basalamah lagi.
Menurutnya, kita harus yakin, karena kita sudah penuhi syaratnya. Allah SWT tidak akan mungkin memungkiri janji-Nya. Dan itu harus kita yakini betul-betul.
“Kita harus yakin, orang-orang beriman akan mendapat balasan kebahagiaan, ya itu janji. Allah tidak akan pungkiri janji-Nya,” kata Ustadz Khalid Basalamah.
Itulah mengapa orang yang Sholat Dhuha sangat diperbolehkan mengerjakan ibadah tersebut dengan harapan Allah SWT akan mengabulkan hajat dan doanya.***