DESKJABAR - Doa sapu jagat merupakan doa yang sangat populer bagi umat Islam.
Doa sapu jagat juga memiliki makna yang mendalam dan komprehensif.
Sebab doa ini mengumpulkan semua yang terbaik di dunia ini dan mengabarkan soal apa yang dibutuhkan di akhirat.
Dengan begitu doa sapu jagat mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi umat Islam.
Baca Juga: Pada Tanggal 24 Mei, Inilah 24 Pemain Skuad Persib Bandung yang Diperkenalkan Kepada Para Bobotoh
Doa sapu jagat juga disebutkan dalam Al-Quran, yaitu QS. Al Baqarah: 201.
Dari keterangan di atas, menunjukkan betapa pentingnya doa sapu jagat dalam kehidupan.
Diketahui, doa sapu jagat juga paling sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Karena bacaan doa sapu jagat bisa disebut sebagai doa yang ringkas namun sarat akan keutamaan di dalamnya.
Misalnya,mencakup kebaikan segala urusan dunia dan akhirat.
Lantas, bagaimana bacaan doa sapu jagat tersebut?
Dikutip DeskJabar.com dari buku ‘Risalah Doa 215 Doa Penting’ 2005, Al-Bukhari sebagaimana dikutip ustadz Wawan Sofwan menjelaskan tentang doa sapu jagat sebagai berikut.
"Kebanyakan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW adalah bacaan ini.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Bacaan latin: Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā 'adzāban nār.
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."
Diketahui, bacaan doa sapu jagat ini sebenarnya dikutip dari potongan surah Al Baqarah: 201.
Doa sapu jagat biasanya menjadi akhir ketika menutup doa-doa yang lain.
Doa ini juga menjadi bentuk tawakal kepada Allah SWT, seraya berharap untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Lantas, dari mana asalnya doa ini dinamakan doa sapu jagat?
Diketahui,nama sapu jagat itu sendiri dibuat oleh masyarakat muslim Indonesia.
Sebab secara bahasa, ‘sapu jagat’ artinya mencakup seluruh dunia atau jagat dan akhirat yang sesuai dengan isi kandungan doanya.
Baca Juga: Pemerintah RI Pastikan Calon Jamaah Haji Berangkat Tahun 2022 , Kapan Kloter pertama?
Dalam kitab ‘Asbabun Nuzul’ Imam As Suyuthi menjelaskan terkait dengan doa ini, yaitu bermula dari orang-orang jahiliyah yang melakukan wukuf di musim haji.
Setelah wukuf, mereka selalu membanggakan kebaikan nenek moyang mereka.
Dengan cara membagikan makanan, meringankan beban, dan sebagainya.
Lantas, mereka memanjatkan doa yang hanya berfokus pada permintaan dunia saja.
Karena itu, Allah menurunkan surat Al Baqarah ayat 200-201 ini sebagai arahan bagi manusia dalam memanjatkan doa dan berdzikir saat melakukan wukuf di Mekah, yaitu.
Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā 'adzāban nār.
Sebagaimana dikutip di atas.***