BOLEHKAH Amalan Puasa SYAWAL 6 Hari Didahulukan Sebelum Membayar QADHA RAMADHAN? Ini Kata Ustadz Amin Muchtar

5 Mei 2022, 20:12 WIB
Ustadz Amin Muchtar, mana yang mesti didahulukan, apakah amalan puasa Syawal 6 hari atau membayar hutang qadha Ramadhan? /Tangkapan layar YouTube Sigabah.com


DESKJABAR
– Amalan puasa adalah salah satu amalan yang mendapatkan perhatian khusus dari Allah SWT, bahkan salah satu pintu surga disiapkan untuk orang-orang yang gemar melaksanakan puasa.

Pintu Rayyan adalah pintu surga yang disediakan untuk orang-orang yang gemar berpuasa. Amalan puasa ini bisa dilakukan kaum Muslimin di setiap bulannya, termasuk di bulan Syawal.

Di bulan Syawal ini banyak kaum Muslimin yang melaksanakan puasa qadha dan juga puasa lain, seperti puasa Syawal selama 6 hari, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh atau juga puasa Daud.

Namun sering timbul pertanyaan di kalangan kaum Muslimin ketika hendak melaksanakan puasa Syawal, sedangkan dirinya mempunyai hutang puasa Ramadhan yang belum dibayar.

Baca Juga: Di Subang, Cerita Horor, Pedagang Ketakutan Melihat Hantu Tanpa Kepala di Bawah Pohon Beringin

Apakah harus mendahulukan puasa qadha atau boleh memilih untuk puasa Syawal terlebih dahulu?

Berkenaan dengan hal tersebut sebenarnya terdapat beberapa pendapat di antara para ulama fiqih.

Dilansir DeskJabar.com dari sigabah.com yang tayang pada 22 Juli 2015 dengan judul ‘SYARIAT SEPUTAR SHAUM SYAWAL’.

Saat seorang Muslim tidak bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena alasan yang syar'i maka wajib baginya untuk menggantinya di hari-hari yang lain.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Pelaku Tak Jadikan Amel Target, Tetapi Tuti, Adanya Perlawanan Kemudian Tertangkap

Allah SWT berfirman:

Artinya: Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. QS. Al-Baqarah: 184.

Ustadz Amin Muchtar menjelaskan, jika ayat tersebut mempunyai pengertian bahwa puasa qadha bisa dilakukan dengan rentang waktu yang leluasa, yakni pada hari-hari lain di luar bulan Ramadhan.

Yang jadi pertanyaan adalah saat bulan Syawal dimana terdapat syariat puasa Syawal selama 6 hari.

Berkenaan dengan hal tersebut, Ustadz Amin Muchtar menjelaskan, jika kebanyakan ulama berpendapat bahwa puasa Syawal boleh didahulukan berdasarkan petunjuk umum ayat di atas.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Namun, menurut Amin Muchtar, sebagian ulama juga ada yang berpendapat mesti mendahulukan puasa qadha.

Hal tersebut dikarenakan dalam hadits yang menjelaskan tentang puasa Syawal ada isyarat bahwa puasa Syawal itu diperuntukkan bagi orang yang telah sempurna melaksanakan puasa Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

“Siapa yang puasa Ramadhan lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itulah puasa selama satu tahun,” HR. Muslim.

Dalam hadits di atas jelas sekali dalam kalimat awalnya dikatakan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Presiden Ukraina Minta PBB Lakukan Evakuasi Prajurit yang Terluka: Setiap Orang Penting

Menurut Amin Muchtar sebagian ulama berpendapat jika kalimat di atas menunjukkan keharusan sempurnanya puasa Ramadhan.

Ustadz Amin Muchtar pun menjelaskan, jika jumhur ulama berpendapat kalimat yang diucapkan oleh Nabi SAW dalam hadits tersebut bukan dalam konteks syarat sah pelaksanaan puasa Syawal 6 hari.

Namun, merupakan syarat diperolehnya pahala besar, yakni seperti yang digambarkan dalam hadits dengan kalimat seperti puasa selama setahun penuh.***

 

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: sigabah.com

Tags

Terkini

Terpopuler