Ini Penjelasan UAS Soal Berhubungan Suami Istri di Bulan Puasa: Mandi Junub Usai Subuh Puasanya Sah Tidak?

8 April 2022, 11:16 WIB
Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam ceramahnya yang diunggah kanal Youtube Cahaya Islami 26 pada 1 Mei 2020 menjelaskan soal berhubungan suami istri di malam hari saat puasa Ramadhan /Antara News/

DESKJABAR - Berhubungan suami istri termasuk urusan kehidupan yang penting. Hubungan suami istri bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata, tetapi juga menjadi pahala.

Islam mengatur beragam cara hidup umat muslim, termasuk juga tentang bagaimana cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam.

Rasulullah SAW menekankan hal ini agar manusia bisa menahan pandangan dan mampu mengaga diri dari sesuatu yang haram.

Rasulullah SAW bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.

Baca Juga: JUM’AT BERKAH, KEUTAMAAN Baca Sholawat Nabi, Syekh Ali Jaber: Dijamin Mendapat Syafaat Rasulullah SAW

Artinya:

"Wahai para pemuda, siapa yang mampu menikah di antara kamu semua, maka menikahlah. Karena ia lebih dapat menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Siapa yang belum mampu, hendaknya berpuasa, karena ia sebagai tameng," (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi).

Ada pertanyaan: Bagaimana jika pada malam di bulan puasa Ramadhan pasangan suami istri berhubungan badan? Dan bagaimana puasanya sah atau tidak jika mandi junub atau mandi wajib dilakukan setelah adzan subuh karena mendahulukan makan sahur?

Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam ceramahnya yang berjudul: 'APAKAH SAH PUASA MANDI JUNUB SETELAH SUBUH' dan diunggah kanal Youtube Cahaya Islami 26 pada 1 Mei 2020 menjelaskan sebagai berikut:

Ustadz Abdul Somad atau UAS mengatakan, ada hadist yang diriwayatkan oleh Sayidatuna Umul Mukmin Aisyah RA: (Satu hari) datang seorang laki-laki menjumpai Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: DETIK AKHIR Pembunuhan KASUS SUBANG: Tuti dan Amel Dihabisi di Kebun Belakang Lalu Dibawa ke Rumah TKP?

Laki-laki itu berkata: "Aku ketika bangun pagi dalam keadaan junub belum mandi wajib. Dan saya mau puasa".

"Apa jawab Nabi SAW, Aku (kata Nabi SAW) pernah juga bangun pagi dalam keadaan junub. Lalu aku mandi wajib dan aku berpuasa", ungkap Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Namun rupanya laki-laki itu tidak menerima atau kurang puas dengan jawaban Nabi SAW itu.

"Lalu ia (laki-laki itu) mengatakan: Ya Rasulullah engkau tak sama seperti kami. Engkau kan Nabi, dosamu yang lalu, yang akan datang sudah diampunkan Allah SWT", kata Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Mendengar perkataan laki-laki itu, kata Ustadz Abdul Somad alias UAS, Nabi SAW marah lalu berkata: 'Demi Allah, aku orang yang paling takut pada Allah, aku orang yang tahu".

Makna dari ucapan Nabi SAW itu, ungkap Ustadz Abdul Somad yakni jika seseorang di bulan puasa dalam keadaan junub sebelum adzan subuh, mandilah dan berpuasa lah.

Jelasnya, ungkap UAS, jika sebelum adzan subuh sesorang berhubungan badan dengan istri/suami. Lalu dalam keadaan junub keburu adzan subuh, maka itu puasanya lanjutkan.

Baca Juga: Sosok Pelaku KASUS SUBANG Makin Terungkap: Ada Sidik Jari yang Tidak Terhapus di TKP

Untuk lebih meyakinkan, Ustadz Abdul Somad alias UAS mengutip Imam Nawawi yang mengatakan: 'Sepakat seluruh ulama di berbagai negeri bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah'.

"Apakah dia junub itu karena sebab mimpi basah atau karena hubungan badan. Jadi lanjutkan puasanya", tegas Ustadz Abdul Somad alias UAS.

Yang tidak boleh itu, kata Ustadz Abdul Somad, yakni setelah adzan Subuh berkumandang baru berhubungan.

"Nah naudzubillah itu tak boleh", tegas Ustadz Abdul Somad alias UAS.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: sumber lain Youtube Cahaya Islami 26

Tags

Terkini

Terpopuler