Kondisi Gigi pada Jenazah Tangmo Nida Masih Misteri, Begini Penjelasan Ahli Odontologi Forensik di Thailand

30 Maret 2022, 12:02 WIB
Tangmo Nida dan ahli odontologi forensik di Thailand, Pisha Pittayapat. /instagram @aofloveprince/

 

DESKJABAR - Penyebab meninggalnya Tangmo Nida hingga kini masih menjadi pertanyaan banyak pihak.

Apalagi setelah Ibu Tangmo Nida kembali mengajukan otopsi ulang pada jenazah anaknya.

Sebab, Ibu Tangmo Nida tersebut prihatin terhadap sejumlah luka yang ditemukan pada jenazah Tangmo Nida.

Baca Juga: Berita Duka, Lucky Adreono Juara MasterChef Season 1 Meninggal Dunia, Chef Degan: Selamat Jalan

Sehingga, dengan adanya otopsi kedua pada jenazah Tangmo Nida, maka itu bisa menjawab pertanyaan tentang keraguan yang terjadi pada tubuh Tangmo Nida saat meninggal tersebut.

Otopsi kedua Tangmo Nida ini meliputi bekas luka bakar di dadanya, kondisi gigi dan kepalanya serta luka dalam di pahanya.

Dilansir DeskJabar.com dari laman Bangkok Post, Pisha Pittayapat menjadi seorang ahli odontologi forensik dari Rumah Sakit Chulalongkorn.

Baca Juga: DETIK AKHIR KASUS SUBANG, Usai Joget, YORIS Pergi Ke Tempat Ini, ADA APA?

Pisha bertanggung jawab untuk memeriksa rongga mulut dan memastikan tidak ada gigi yang patah pada jenazah Tangmo Nida di otopsi kedua tersebut.

Pisha mengatakan ada beberapa metode forensik dalam memeriksa identitas mayat.

Itu diantaranya tes DNA, pemeriksaan sidik jari dan kedokteran gigi forensik.

Namun, pemeriksaan gigi jarang dilakukan jika jenazah masih dapat dikenali dan diidentifikasi.

Kedokteran gigi forensik akan memainkan peran ketika tubuh jenazah rusak atau membusuk tanpa bisa dikenali.

Baca Juga: WAJIB TAHU Agar Doa Terkabul, Permohonan Hajat Tercapai, Lakukan pada 9 Waktu Ini

Identifikasi gigi akan memberikan hasil dengan akurasi yang sama seperti tes DNA.

"Hasil dari identifikasi gigi setara dengan sidik jari dan tes DNA. Prosedurnya meliputi pemeriksaan rongga mulut, pengambilan foto rontgen dan foto semua gigi. Riwayat perawatan gigi orang tersebut juga diperlukan untuk perbandingan," kata Pisha.

Pisha menyebutkan, informasi mengenai restorasi gigi seperti penambalan gigi, mahkota gigi, implan gigi dan kawat gigi sangat membantu dalam proses identifikasi mayat.

Pemeriksaan gigi akan lebih sulit jika pada jenazah yang terbakar parah, sebab bisa membuat gigi menjadi rapuh.

Jadi, pada jenazah yang terbakar, setiap upaya untuk membuka mulut atau menggerakkan tubuhnya dapat menyebabkan gigi mudah patah atau pecah, maka solusinya memerlukan rontgen gigi.

Baca Juga: Menuju Ramadhan 2022, Adakah ROKOK di Surga? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)

"Kami harus mengambil sekitar 14 hingga 18 radiografi dan prosedurnya memakan waktu satu hingga dua jam untuk setiap kasus. Contohnya pada kejadian tsunami 2004, kami menghabiskan beberapa hari untuk melakukan rontgen gigi,” ujarnya.

Saat kejadian tsunami 2004 tersebut, pihaknya dapat mengidentifikasi dan mengirim pulang jenazah lebih dari 800 jenazah WNA.

Pisha juga menyebutkan prosedur identifikasi melalui gigi saat ini telah jauh lebih cepat dan peralatannya lebih canggih.

Apalagi, odontologi forensik juga telah memainkan peran kunci dalam memecahkan kejahatan di beberapa negara, seperti kasus pembunuh berantai Amerika Ted Bundy.***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Bangkok Post

Tags

Terkini

Terpopuler