Berbeda Cara Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan Agar Tumbuh Sholeh dan Sholehah, Ini Kata dr Aisyah Dahlan

7 Maret 2022, 22:10 WIB
Ilustrasi orang tua dalam mendidik anak laki-laki dan perempuan agar sholeh dan sholehah / Pixabay/Bessi

DESKJABAR – Memiliki anak sholeh dan sholehah bukanlah perkara mudah, hal tersebut harus disiapkan jauh-jauh hari.

Untuk memiliki anak yang sholeh dan sholehah, bahkan harus sudah dimulai sejak kita memilih pasangan hidup.

Anak yang sholeh dan sholehah akan menjadi penerang orang tua di akhirat, ada beberapa orang tua kelak di akhirat yang terheran-heran karena timbangan amalannya besar padahal dia merasa amalnya sedikit.

Baca Juga: Meninggal Terkena Sihir atau Santet, Apakah Mati Syahid ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Saking berharganya anak sholeh dan sholehah, para orang tua berlomba ingin memilikinya, hingga berbagai cara dan upaya dilakukan untuk menggapainya.

Namun tahukah, berbeda cara mendidik anak laki-laki dengan anak perempuan. Orang tua mesti tahu cara mendidik keduanya agar menjadi anak sholeh dan sholehah harapan orang tua.

Seperti dijelaskan oleh dr. Aisyah Dahlah yang dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube RTQ TV yang tayang pada 17 Februari 2020 dengan judul ‘dr AISYAH DAHLAN (PART 20) CARA MERAWAT DAN MENDIDIK ANAK PEREMPUAN’.

Baca Juga: INGIN HUTANG CEPAT LUNAS DAN HAJAT TERKABUL, Gunakan AMALAN INI, Syekh Ali Jaber Memberitahu

Fase perkembangan anak perempuan

Matangnya reproduksi perempuan zaman sekarang itu maju. Dahulu anak perempuan pertama kali menstruasi yaitu usia SMP tapi sekarang lebih maju yaitu usia SD. Hal yang mempengaruhi kemajuan tersebut karena nutrisi dan stimulasi lingkungan.

Estrogen dan progesteron atau hormon perempuan itu puncaknya usia 19-25 tahun, karenanya ini usia ideal bagi perempuan untuk menikah dan memiliki anak pertama.

Satu tahun sebelum menstruasi pertama, tubuh anak perempuan kita mulai terbentuk. Selain itu secara psikologis juga berubah, yang asalnya ceria menjadi penyendiri.

Baca Juga: Apakah Puasa Jadi Batal Ketika Air Tertelan Saat Wudhu? Ini Penjelasan Buya Yahya

Terjadi perubahan dalam otak juga, otak gadis remaja sedang mengatur ulang dan merapikan beberapa sirkuit saraf yang menentukan caranya berpikir, merasa dan bertindak.

Mulai anak-anak perempuan kelas 5, kelas 6 dan SMP berubah cara berpikirnya menjadi lebih berorientasi pada penampilan. Makanya banyak anak- anak usia ini lebih sering bercermin dan mematut-matut diri dari berbagai sisi. Hal ini adalah wajar dan normal.

Hormon estrogen juga membuat anak perempuan lebih emosional dan lebih banyak berbicara, mulai suka pada lawan jenis, suaranya lebih tinggi. Cara bertengkarnya pun berbeda dengan anak laki-laki yaitu dengan saling adu omongan.

Baca Juga: Penyebab HAJAT dan DOA Tak Juga Dikabulkan, Begini Solusi Agar Segera Diijabah ALLAH SWT

Pantang menasehati anak perempuan ketika sedang PMS karena emosi mereka sedang tidak karuan, perasaannya sebal tanpa sebab. Harus sering beristighfar dan menasehati mereka saat selain masa PMS.

Anak perempuan yang pertama kali mens itu belum terbiasa dengan tubuhnya. Makanya ketika dia cemas selalu bercermin jangan dilarang ataupun diejek. Biarkan saja, dia sedang beradaptasi dengan tubuhnya.

Kita bisa menasehati anak perempuan remaja yaitu ketika masa suburnya. Untuk itulah khususnya seorang ibu harus memiliki jadwal siklus menstruasi anak perempuan kita. Agar kita bisa mengantisipasi ketika anak perempuan kita PMS dan agar kita lebih tau kapan harus menasehati.

Baca Juga: Setelah Indra Kenz Kini Giliran Crazy Rich Asal Bandung Doni Salmanan Diperiksa Polisi Selasa Ini

Cara menentukan masa subur dari catatan siklus menstruasi tadi. Gelombang pasang Estrogen dan Progesteron mulai menyalakan banyak sirkuit dalam otak gadis remaja yang telah tersusun dalam janin.

Pada hari-hari tertentu rasa percaya dirinya kuat, namun pada hari-hari berikutnya rasa percaya dirinya seperti bergantung pada seutas tali yang rapuh. Anak perempuan yang bersemangat dan positif thinking pasti sedang masa subur.

Tapi jika anak perempuan kita yang semangat itu tiba-tiba malas sekolah, negatif thinking dan putus asa biasanya sedang dalam siklus PMS dan menstruasi.

Bahkan anak perempuan bisa mencari alasan untuk tidak sekolah saat ada satu jerawat di wajahnya. Karena tadi, anak perempuan ketika masuk usia remaja sangat memperhatikan penampilannya.

Baca Juga: TERUNGKAP! Polisi Punya Rekaman CCTV Kegiatan Yosef Sebelum ke TKP Kasus Subang, Pengacara Menjelaskan

Maka dari itu semangat anak perempuan dalam sebulan bisa naik dan turun secara drastis.

Hal tersebut harus didampingi oleh orang tua terutama ibunya, agar anak perempuan ini terbiasa dengan gelombang pasang estrogen dan progesteron.

Ibu harus peka terhadap ketidakpercayaan diri anak perempuannya. Jika hal itu karena jerawat, maka sediakan skin care jerawat untuk anak perempuan.

Jangan sampai orang tua mengkritik anak perempuan dengan terlalu blak-blakan apalagi sedang masa menstruasi karena mereka sedang masa-masa sensitif. Dukungan orang tua sangat membantu kepercayaan diri anak perempuan.

Anak perempuan banyak yang menjadi suka sesama jenis dan terjebak dalam konsumsi narkoba rata-rata karena sulit mengungkapkan apa yang mereka inginkan kepada orangtuanya jadi emosinya terpendam dan diam.

Baca Juga: Pacar Indra Kenz Diperiksa Polisi Pekan Ini, Begini Keterangan Polisi Selengkapnya

Fase perkembangan anak laki-laki

Dilansir DeskJabar.com dari channel YoUtube QRT TV yang tayang pada 18 Februari 2018 dengan judul ‘dr AISYAH DAHLAN (PART 21) CARA MERAWAT DAN MENDIDIK ANAK LAKI-LAKI’.

Mimpi basah pada anak laki-laki adalah penanda jika dirinya sudah masuk kepada fase akil baligh. Seharusnya saat anak memasuki fase ini, dia harus sudah mengerti bagaimana cara mandi besar salah satunya.

Sebagai orang tua, kita harus menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak laki-laki sejak dini, jangan sampai saat anak laki-laki  kita sudah masuk akil baligh dengan ditandai mimpi basah, dia belum tahu cara mandi besar contohnya.

Baca Juga: TERUNGKAP! Polisi Punya Rekaman CCTV Kegiatan Yosef Sebelum ke TKP Kasus Subang, Pengacara Menjelaskan

Penanda seorang anak sudah masuk akil baligh berbeda antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Bagi anak laki-laki ditandai dengan mimpi basah sedang anak perempuan dengan menstruasi.

Penanda akil baligh pada anak laki-laki inilah yang terkadang tidak diketahui oleh orang tua, terkadang orang tua tidak sadar jika anak laki-lakinya sudah akil baligh.

Hal tersebut dikarenakan anak bisa saja malu untuk mengatakannya. Ini sangat bahaya sekali jika anak belum mengerti cara mandi besar dan menjalankan ibadah yang lainnya. Lalu, bagaimanakah jika kita dihadapkan kepada situasi seperti itu?

 Baca Juga: TERUNGKAP! Polisi Punya Rekaman CCTV Kegiatan Yosef Sebelum ke TKP Kasus Subang, Pengacara Menjelaskan

Arti mimpi besar

Mimpi basah adalah awal akil baligh seorang anak laki-laki. Setelah itu 2 minggu-3 minggu kemudian mimpi basah lagi. Cairan sperma itu keluar kurang lebih hanya 5 ml / 1 sendok teh. Biasanya yang basah hanya celana dalam.

Orang tua harus mulai mengenalkan tanda-tanda ini ke anak dari usia 9/10 tahun. Karena untuk anak laki-laki tidak terlihat seperti anak perempuan ketika mens berupa darah berwarna merah. Ajarkan anak juga mandi besar.

Air mani sebelum keluar malam hari, pada pagi harinya bisa jadi keluar sedikit-sedikit (madzi). Madzi yang keluar ketika aktivitas bukan ketika tidur dan tidak bermimpi. Maka dibersihkan lendir maninya, lalu kemaluannya, lalu berwudhu, dia bisa sholat.

Baca Juga: ORANGTUA WAJIB TAHU! Ini 7 Ciri Toxic Parenting yang Bisa Membuat Anak Tersiksa

Mimpi basah itu adalah bermimpi erotis mengenai perempuan. Bisa jadi temannya atau seseorang yang pernah dia lihat atau bahkan seseorang yang tidak dia kenal sama sekali. Ada juga anak yang tidak bermimpi atau lupa dengan mimpinya tapi di celananya ada lendir ketika bangun tidur.

Bisa jadi dia bermimpi berpegangan tangan, memeluk perempuan atau mencium perempuan atau bisa jadi lebih dari itu. Tapi tentu saja anak laki-laki terkadang bingung atau malu untuk menceritakannya. Karena itu orang tua perlu mengedukasi dengan tepat bagaimana saat mengalami mimpi basah.

Cara memberi tahu anak laki-laki jika dia wajib mandi besar

Baca Juga: PERSIB Bandung TERKINI, Empat Laga Tanpa Gol, Marc Klok Menjelma Jadi Pengumpan Jitu Buat Penyerang

Saat seorang anak laki-laki mengalami mimpi besar, maka dia wajib mandi besar. Beritahukan pelan-pelan jangan dimarahi ketika anak tidak sadar celananya ada lendirnya.

Jika anak malu untuk mengakui tapi kita tahu ada mani di celananya sehabis bangun tidur, maka anak diminta untuk mandi besar saja tanpa harus mengaku.

Air harus tersedia ketika mandi besar dan mengajarkan dengan detail agar anak paham. Jika keadaan anak sedang camping tidak ada air. Maka anak diajarkan untuk bertayamum untuk mengganti mandi wajib.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru: Polisi Ungkap ada Kesamaan, 16 Pertanyaan Dijawab Yosef di BAP

Tanda anak laki-laki akan mimpi basah

Anak laki-laki yang akan mimpi basah biasanya pada siang hari biasanya sudah gelisah karena libidonya naik. Makanya perlu disalurkan dengan kegiatan fisik seperti berolahraga agar kegelisahannya bisa berkurang.

Anak laki-laki perlu berlari-lari beraktivitas fisik agar anak bisa lebih sehat. Bahkan, sampai dewasa pun laki-laki tetap suka bermain. Jika pelajaran dianggap bermain maka anak laki-laki akan lebih bersemangat.

Begitupun sudah dewasa, jika pekerjaan dianggap bermain maka laki-laki akan lebih senang mengerjakan pekerjaannya.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Menjadi SHOLEH DAN SHOLEHAN, Ayah, Ibu dan Anak-anak Mesti Kompak Kata Ustadz Adi Hidayat

Anak laki-laki yang akan mimpi basah malamnya akan tidak tenang karena libido yang tinggi. Ada desakan dari tubuhnya yang membuat dia ingin beraktivitas yang melelahkan.

Jika anak ingin bermain dengan memaksa, biarkan dia salurkan, jangan ditahan, karena dia pun sulit mengendalikan dirinya.

“Bu, pengen main keluar mau futsal sebentaaar aja,” kata anak laki-laki.

Maka biarkan dan doakan keselamatannya. karena itu desakan dari dalam dirinya yang dia susah mengontrolnya.

Dulu sebelum akil baligh, di otak anak laki-laki itu 70% sayang orang tua. Setelah akil baligh, porsi orang tua di otak anak menjadi berkurang. Posisinya diganti oleh orang lain. Teman-temannya, handphonenya, perempuan yang dia sukai, dan masyarakat secara luas.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube QRT TV

Tags

Terkini

Terpopuler