DESKJABAR - Di Masa pandemi, penggunaan media elektronik pada anak tidak dapat kita hindari, terlebih adanya tuntutan untuk sekolah.
Meski media elektronik seperti televisi, komputer, internet, video games, smartphone dan mainan digital memiliki beberapa keuntungan.
Namun ketika penggunaan media elektronik tidak dibatasi serta diawasi orang tua, maka akan membawa dampak buruk pada anak.
Lalu, dampak buruk apa yang dapat muncul akibat media elektronik ?
Dikutip DeskJabar.com dari Instagram @dr.fitrihartanto_spak yang diunggah pada 5 Maret 2022.
dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) adalah Dokter Anak, juga sebagai Konsultan Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial di RSUP Dr.Kariadi, RS Hermina Pandanaran, dan RSIA Kusuma Pradja.
Berikut beberapa dampak buruk pengaruh media elektronik bagi anak yang dipaparkan oleh dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K):
1. Obesitas.
Anak yang sering terpapar media elektronik beresiko menderita obesitas dikarenakan anak terpapar cemilan tinggi kalori dan rendahnya aktivitas fisik.
2. Tumor Otak.
Risiko terjadinya tumor otak anak akan meningkat pada anak yang menggunakan media elektronik sejak usia dini.
3. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif.
Anak yang terbiasa menonton program fast-paced akan kesulitan untuk memusatkan perhatian di kelas karena merasa gerakan terlalu lambat sehingga anak menjadi inatensi.
4. Masalah Kehilangan atau Kerusakan.
Anak akan mudah mengalami kecemasan maupun depresi jika kehilangan atau kerusakan benda apapun.
5. Masalah Tidur.
Cahaya biru dan konten yang menstimulasi dari layar menghambat dan mengganggu tidur anak, sehingga menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
6. Gangguan Perkembangan dan Emosional.
Masa awal kehidupan merupakan waktu otak berkembang cepat, di mana anak perlu menghabiskan waktu untuk bermain, membangun hubungan dan mengatur emosional.
Keterikatan anak dengan media elektronik, maka akan mengganggu perkembangan tersebut.
7. Penggunaan Internet yang Salah.
Anak sering menggunakan waktu luangnya untuk online dan kehilangan minat terhadap kehidupan sehari-hari.
8. Cyberbullying.
Anak yang menggunakan media interaktif tanpa supervisi orang tua, maka akan berisiko mengalami cyberbullying yang menyebabkan gangguan baik akademik maupun sosial.
9. Sexting atau Privasi atau juga Predator.
Sexting adalah mengirimkan foto telanjang atau semi telanjang dan teks yang mengandung seksualitas.
Anak mungkin tidak menyadari mengirimkan hal tersebut, banyak anak tidak menyadari adanya setting privacy dan batasan sexual dalam penggunaan media elektronik.
seperti halnya chatting, email, maupun games online, sehingga menyebabkan terjadinya aktivitas ilegal.
10. Tindakan Berisiko.
Anak yang menggunakan media elektronik berisiko menggunakan obat terlarang atau melakukan tindakan berisiko lain seperti percobaan bunuh diri, menyakiti diri sendiri, gangguan aktivitas seksual maupun gangguan pola makan.
11. Penurunan Hasil Sekolah.
Anak terlalu fokus atau senang bermain tanpa batasan waktu, sehingga melupakan kewajibannya untuk belajar, baik secara formal maupun non formal.
Itulah 11 beberapa dampak buruk pengaruh media elektronik bagi anak yang dipaparkan oleh dr. Fitri Hartanto, Sp.A (K).
Semoga bermanfaat, menambah wawasan, sehingga lebih berhati-hati dalam mendidik anak.***