ISPC Fisip Unpas "Ngagungkeun" Agama Islam dan "Ngamumule" Budaya Sunda

11 Februari 2022, 11:18 WIB
Ketua UPT Visi Misi Fisip Unpas, Iwan Ridwan Zaelani /

DESKJABAR- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung menggelar kegiatan Kursus Filsafat Islam dan Sunda atau Islamic and Sundanese Philosophy Course (ISPC) Batch-2, secara hybrid yakni luring dan daring, Kamis 10 Februari 2022.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya mengimplementasikan Visi dan Misi Universitas yang mengagungkan Agama Islam dan Ngamumule Budaya Sunda.

Ketua UPT Visi Misi Fisip Unpas, Iwan Ridwan Zaelani mengungkapkan, akulturasi dan asimilasi antara budaya Sunda dengan ajaran Islam telah membentuk warna dan ciri khas pada keberagamaan masyarakat Sunda.

Baca Juga: WASPADA OMICRON, Kasus Covid-19 Kota Bandung Meningkat, Masyarakat Jangan Panik, Tetap Disiplin Prokes

Betapa Islam sangat berpengaruh pada tradisi dan budaya Sunda karena sejak abad ke-15, masyarakat Sunda senantiasa menempatkan nilai-nilai agama (Islam) pada posisi yang sangat sentral dalam hampir seluruh aspek kehidupannya.

"Keberadaan Islam di Tatar Sunda kerap diibaratkan seperti gula jeung peueutna. Karena, dalam kenyataannya Islam di Tatar Sunda seiring sejalan dengan local genius masyarakat Sunda itu sendiri.

Bahkan Islam lebih mudah berinteraksi dengan sistem dan nilai yang berlaku pada saat itu," ucap Iawan.

Menurutnya, skema ini mencoba menawarkan pemahaman mendasar mengenai Visi dan Misi urang Sunda sebagai hamba Allah SWT yang meniti shirath inallillahi wa innailaihi rojiun senada dengan mulih ka jati mulang ka asal, congo nyurup dina puhu, dalam menapaki Rawayan Jati.

"Harapannya dapat teraplikasikan dalam perilaku keseharian yang bermoral/berakhlak mulia, baik sebagai individu etnis Sunda, bangsa Indonesia maupun sebagai warga dunia yang selalu mengharap curahan rahmat dan ridlo Illahi Rabbi," tuturnya.

Kata Iwan, hal-hal tersebut yang diantaranya mengilhami dan menjadi tema sentral perjuangan Paguyuban Pasundan dalam bentuk merangan bodo (memberantas kebodohan) dan merangan kokoro (memberantas kemiskinan) untuk menghasilkan manusia yang Nyantri, Nyunda, Nyakola, yang kemudian diwujudkan dalam Visi Misi Universitas Pasundan dan Fisip yang mempunyai acuan kepada tata nilai panca dharma.

Baca Juga: Cianjur, Mengenang Keindahan Suasana Kehidupan di Perkebunan Teh Tahun 1980-an

"Selain nilai panca dharma, tri dharma ditambah dua dharma lainnya yang merupakan identitas khas Unpas, yaitu ngamulyakeun jeung ngagungkeun agama Islam dan ngaludang, ngamumule jeung meukarkeun budaya Sunda," paparnya.

Di sisi lain, sambung Iwan, tujuan Kursus Filsafat Islam dan Sunda atau Islamic and Sundanese Philosophy Course (ISPC) ini sebagai upaya untuk memahami dan memperkuat makna dari Visi Unpas Ngagungkeun Agama Islam dan Ngamumule Budaya Sunda secara filosofis di kalangan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan juga masyarakat secara keseluruhan.

"Kami berharap ISPC ini bisa menjadi upaya dalam memperkuat agama Islam dan Ngamumule Budaya Sunda," pungkasnya. (*)

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler