Panjang Sumber GEMPA MEGATHRUST di Selatan Jawa 400 KM, Guncangan Terasa dari Banten Hingga Jawa Timur

24 Januari 2022, 22:41 WIB
Ilustrasi. Panjang sumber megathrust di selatan pulau Jawa itu 400 KM mulai dari Banten hingga Jawa Timur /pixabay/Kellepics/

DESKJABAR- Gempa Megathrust merupakan gempa subduksi yang sumber gempanya berada di zona lautan. Karena berada di zona lautan, maka gempa ini berpotensi menyebabkan tsunami.

Sumber gempa megathrust adalah adanya pertemuan dua lempeng di dalam lautan sehingga menyebabkan potensi gempa yang sangat besar.

Di selatan Pulau Jawa sendiri berpotensi untuk terjadinya megathrust dengan kekuatan magnitudo 8,7. Akibat besarnya gempa tersebut, maka berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Juga: MEGATHRUST SELAT SUNDA Bukan Peringatan Dini, Pakar BMKG: Tetaplah Beraktivitas di Pantai, Cari Ikan, Tamasya

Baca Juga: MEGATHRUST DI SELAT SUNDA Berpotensi Tsunami, Pakar ITB: Survei Menunjukkan Regangan Selat Sunda Semakin Besar

Baca Juga: JELANG PENGUNGKAPAN Kasus Subang, Inilah 3 Harapan Terpendam Danu, Salah Satunya Ingin Bisa Lakukan Ini

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano mengungkapkan, panjang sumber gempa megathrust di selatan Jawa adalah 400 KM.

“Ketika sumber gempanya megathrust di selatan Jawa, nah di selatan pulau Jawa itu kita bagi menjadi tiga segmen. Yaitu segmen Banten-Jawa Barat, kemudian segmen Jawa Barat-Jawa Tengah, dan segmen Jawa Tengah-Jawa Timur,” ujarnya ketika dihubungi Deskjabar, Senin, 24 Januari 2022.

Oleh karena itu, lanjut Irwan, efek gempa megathrust itu tak hanya akan dirasakan Banten dan sekitarnya saja, tapi lebih luas lagi.

“Jadi kalau kita bilang itu segmen Selat Sunda, bukan berarti hanya di selat Sunda. Jadi panjang sumber gempanya itu bisa sampai 400 km. Beberapa riset dan beberapa model menunjukkan dampaknya cukup luas. Jadi tidak hanya di sekitar Banten yang merasakan guncangan kuat,” katanya.

Sumber gempa yang dianggap paling signifikan ada di selatan Jawa yaitu bersumber dari  pertemuan antar lempeng atau kita kenal megathrust.

Baca Juga: Whiz Tersingkir, Peserta X Factor Indonesia Gala Live Show Menyisakan 12 Kontestan. 

Irwan menjelaskan lebih detail bahwa mega berarti potensi gempa di atas magnitudo 8. Lalu thrust adalah mekanisme gempa dengan di atas 8 tersebut, memiliki jenis sesar naik.

“Jadi megathrust itu sumber gempa di atas magnitudo 8 yang berpotensi untuk menghasilkan sesar naik. Dampak dari sesar naik atau thrust tersebut, berpotensi menghasilkan tsunami,” tutur pria  yang mengambil S2 dan S3-nya di Nagoya, Jepang itu menambahkan.

Berkaca dari gempa Banten pada 14 Januari 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 6,6 dan sumber gempa berada di 132 KM selatan Banten, guncangannya cukup keras hingga ke Jakarta, Jawa barat dan Lampung.

“Dibandingkan gempa kemarin, maka gempa megathrust di atas magnitudo 8 itu jauh lebih besar, kita khawatirkan potensi guncangannya cukup signifikan dan lebih luas,” tutur Irwan lagi.

Baca Juga: Beda Versi Polisi dan Akbar Rais Soal Rombongan Mobil Mewah yang Berhenti di Tengah Jalan Tol Andara

Kerasnya gempa megathrust di selatan Jawa, guncangannya akan terasa hingga ke daratan mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga ke Jawa Timur.

Pantau gempa Selat Sunda

Sebelumnya, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menyatakan penelitiannya menyebut dalam jangka 300 tahun setelah dulu terjadi gempa besar, siklusnya akan terjadi gempa besar lagi.

"Tahun 2020 mengupdate, bagaimana tentang gempa pulau Jawa, kenapa akan ada gempa 8.7 karena dihitung dari 300 tahun lalu terjadi gempa kemudian dihitung dari luasan bidang robekan sepanjang 250 km. Sedangkan pergeseran gempa dari akumulasi 4 cm pertahun sehingga akan diperkirakan akan terjadi gempa besar setelah 300 tahun itu dengan kekuatan gempa 8.7 magintudo," ujarnya.

Nuraini Rahma juga menyebut bahwa memang biasanya gempa besar itu dimulai dari wilayah pinggiran seperti gempa Banten kemarin tersebut.

 Baca Juga: Bocoran Kode Redeem FF 25 Januari 2022, Cepetan Klaim Kak, Gratis Infernal, Glacier, Shodaw, Venom, Garena FF

"Kita bukan menakut nakuti, tapi harus waspada. Jadi gempa kemarin itu di luar dari wilayah megathrust,” katanya.

Selat Sunda regangan energinya sudah sangat tinggi, sehingga dimungkinkan ada gempa besar dan potensi tsunami juga tinggi. Dan gempa Banten kemarin, mengingatkan kita bahwa ke depan bisa saja terjadi gempa lebih besar lagi.

Oleh karena itu, Nuraini Rahma mengatakan perlu ada monitoring terus menerus di wilayah Selat Sunda. Bila terjadi gempa bisa dihitung, potensi yang tersimpan berapa sehingga nanti akan keluar angka kekuatan gempa yang akan datang berapa.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler