Sering Diabaikan, Padahal Rukun Iman Nomor Ini Adalah Kunci Raih Kebahagiaan, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

22 Januari 2022, 12:36 WIB
Rukun iman nomor ini merupakan kunci untuk meraih kebahagiaan kata Syekh Ali Jaber. /Pixabay/geralt /

DESKJABAR - Sejatinya manusia ingin memiliki kebahagiaan di dalam hidupnya. Oleh karena itu banyak yang berlomba-lomba untuk mengejar kebahagiaan dengan caranya masing-masing.

Ada yang mengejar kebahagiaan dengan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Ada juga yang mengejar kebahagiaan dengan mengejar ilmu setinggi-tingginya.

Namun di saat kaya ataupun mendapat gelar pendidikan tertinggi, banyak juga yang ternyata tidak meraih meraih kebahagiannya. Seperti ada yang kosong dalam hatinya.

Baca Juga: Ingin Dapat Rezeki dari Arah yang Tak Terduga? Ini Tips Syekh Ali Jaber

Baca Juga: 10 Ucapan Ini Merupakan Dosa Orang Tua Kepada Anak, Nomor 7 Sering Diucapkan, Simak Kata Syekh Ali Jaber

Kekosongan ini harusnya diisi dengan keimanan sebagaimana rukun iman yang kita tahu ada enam. Yakni iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kita, iman kepada Nabi dan Rasul, iman kepada hari kiamat serta iman kepada qada dan qadar.

Dengan mengimani keenamnya, maka hati akan menjadi tenang dan kebahagiaan akan diraih secara paripurna.

Namun Syekh Ali Jaber mengatakan, dalam menjalani hidup banyak dari kita yang melupakan salah satu dari rukun iman yang enam tersebut. Padahal rukun iman nomor ini yang justru berpengaruh besar pada kebahagiaan batin kita.

Melansir dari kanal Youtube Taman Surga.NET, “Kunci Sukses Hidup Dunia dan Akhirat-Syekh Ali Jaber”, 18 Januari 2021, Syekh Ali Jaber menjelaskan mengenai ini.

Jika ingin sukses dunia akhirat dan meraih kebahagiaan dalam hidup, kita harus sepenuhnya percaya takdir Allah, karena itu adalah kuncinya.

Ya, rukun iman keenam, qada dan qadar inilah yang sering dilupakan, khususnya ketika menghadapi ujian atau musibah.

Baca Juga: Ternyata 5 Hal Ini Tidak Ada di Surga

“Percaya sepenuhnya takdir. Takdir itu menjadi salah satu rukun iman yang keenam. Tapi banyak dari kita sepenuhnya yang belum percaya soal takdir,” ujar Syekh Ali Jaber.

Dan pada umumnya, sifat manusia dalam menghadapi takdir itu suka tidak adil. Misalnya, kalau Allah beri karunia atau nikmat. Kita suka lupa bersyukur dan kita tidak pernah bertanya pada Allah, ya Allah kenapa aku dapat nikmat ini?

Tapi sebaliknya kalau kita diuji sama Allah, kita kurang sabar dan kita bertanya sama Allah, ya Allah kenapa saya diuji?

“Ketika ditimpa musibah dia selalu merasa menyesal atau sakit hati, tersinggung, berkata sama Allah, kenapa saya diuji? Padahal saya orang baik. Saya jaga sholat, saya berusaha mendekat sama Allah, tapi saya berasa bertambah berat ujiannya,” katanya.

Padahal, sesuatu yang buruk di mata kita belum tentu itu buruk di mata Allah. Artinya, di balik suatu takdir buruk untuk manusia, pasti ada hikmah baik dari Allah.

“Kenyataanya buruk, nampaknya buruk, tapi hakikatnya baik. Tapi kapan kita bisa tau takdir buruk ini baik untuk kita? Belum tentu sesaat setelah ujian tersebut terjadi. Bisa jadi setelah sekian lama baru kita sadari hikmahnya bahwa ujian itu, takdir baik untuk kita,” tutur Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Masterchef Indonesia Season 9 Malam Ini, Mari Flashback Tiga Jawara Sebelumnya, Lord Adi, Jesselyn, dan Nadya

Oleh karena itu jika ingin bahagia serahkan semua takdir kita, baik atau buruk hanya kepada Allah SWT.

“Semakin anda mantab imannya terhadap takdir, semakin hidupmu menjadi nikmat,” tutur Syekh Ali Jaber menambahkan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube TAMAN SURGA. NET

Tags

Terkini

Terpopuler