DESKJABAR - Kisah misteri ini berasal dari teknisi forensik di Rumah Sakit Polri Jakarta, Hana Fauziah. Menjadi seorang teknisi forensik artinya harus siap setiap hari membedah dan mengeluarkan organ tubuh jenazah yang akan di otopsi.
Hana telah menjadi teknisi forensik selama beberapa tahun. Dalam podcast Denny Darko, Hana menceritakan kisah mistis yang dialaminya selama membedah jenazah untuk keperluan otopsi forensik.
Dikutip DeskJabar.com dari YouTube Denny Darko pada 7 Januari 2022 dengan judul "DITATAP SOSOK MIRIP JENAZAH SAAT OTOPSI? BIASA AJA!!", Denny Darko bertanya pada Hana apa yang membuat Hana memilih jenis pekerjaan ini.
Teknisi forensik bekerja dengan penegak hukum dalam investigasi kriminal dengan menganalisis bukti TKP dalam pengaturan laboratorium.
Baca Juga: MISTERI KASUS SUBANG, Borok Danu Ketahuan, Pengakuan Banpol dan Luka di Kakinya Dapat Dipercaya?
"Saat jenazah itu masih hidup kan ada jiwa dan roh. Saat jenazah itu terbujur di meja otopsi, akan bohong kalo jenazah gak ada hubungan antara roh yang pernah menempati, tapi efeknya bisa terasa," ungkap Denny Darko.
Lantas Denny Darko penasaran apa Hana punya rasa takut ketika harus berurusan dengan jenazah di meja otopsi.
"Kalo ditanya takut apa engga, saya engga (read-takut). Karena saya merasa apa yang sudah saya lakukan di ruang otopsi, keluar dari ruang otopsi, lepas semua." ungkap Hana.
Denny Darko menjelaskan , jenazah-jenazah yang ada di ruang otopsi dulunya mereka hidup dan meninggal dengan keadaan tidak rela. Ini tanggapan Hana.
"Saya punya teman tapi dia bukan teknisi. Dia salah satu asisten dokter, tapi saat itu sangat kita butuhkan. Anak itu memang selalu dekat dengan saya. Hari itu dia dekat saya dan ketika kita melakukan otopsi, dia diam aja." ungkap Hana.
Setelah kejadian itu Hana mengaku anak ini tidak datang selama dua hari ke ruang otopsi.
Baca Juga: Sungai Cimanuk, Tomo, Sumedang, Tempat Mancing Ikan yang Asyik
"Kemudian teman saya ini cerita. Waktu mbak Hana di ruangan itu. Kita kan otopsi bareng-bareng, kita semua berdiri mengelilingi jenazah. Teman saya bilang dia melihat sosok yang mirip jenazah ini sedang berdiri di pojok ruangan dan menatap kita," ungkap Hana.
Tidak sampai di situ, momen itu terjadi berulang kali. Hingga teman Hana ini tidak lagi bekerja bersama Hana.
Lalu Hana menceritakan kisah mistis lainnya selama pekerjaannya sebagai Teknisi Forensik di Rumah Sakit Polri.
"Saya kan kalo makan itu biasanya di gudang. Ruang otopsi kan ada di lantai bawah, sementara lantai dua itu digunakan untuk bidang administrasi. Suatu ketika teman saya itu diam aja diam." ujar Hana.
Beberapa waktu kemudian teman Hana ini cerita, alasan dia diam saat itu karena dia melihat sepasang kaki yang bergelantung diatas lemari.
Ternyata kisah mistis tetang sepasang kaki yang bergelantung itu tidak hanya dirasakan oleh tim, tapi juga dirasakan tamu yang kebetulan datang ke tempat otopsi.
"Tamu-tamu kita yang datang banyaknya berurusan dengan adiminstrasi atau dokter lain tapi dari instansi lain sedang berurusan di ruangan, itu mereka juga berkata yang sama," ujar Hana.
Baca Juga: Kisah Misteri di Situ Lengkong Panjalu Ciamis Jawa Barat, Konon Ada Sosok Harimau Kembar
Hana mengungkapkan para tamu dan dokter yang datang ke ruangan Gudang, kadang mendengar hal yang sama. Mereka mengaku mendengar suara anak kecil di ruangan gudang.
Hana mengaku, kisah mistis di ruang otopsi justru kebanyakan berasal dari tamu yang mengaku sering mendengar suara gaduh.
"Tamu ini datang ke ruang medis, dia ingin mengambil jenazah untuk keperluan rumah duka. Ruang otopsi itu kan hanya boleh dimasuki oleh kami. Nah, lalu dia ngomong, kok rame ya di sana menunjuk ke ruang otopsi," ungkap Hana.
"Lalu saya bilang, ruang itu gak boleh dimasuki sembarang orang," ungkap Hana.
Hana juga menceritakan pengalamannya bersama ahli forensik, dr Sumy Hastry.
"Pada saat bertemu dengan Mommy, saya tidak bekerja secara langsung dengan beliau. Tapi, ada satu momen dimana dokter Hastry meminta saya beli fondation. Di situ saya langsung lari untuk mencari," ungkap Hana sambil tertawa.
Lantas Denny Dakro menyimpulkan bisa jadi pada saat itu dr Hastry sedang dibisikan sang arwah sebagai permintaan terahirnya.
Hana hanya tertawa renyah. "Mungkin," ungkap Hana.***