DESKJABAR - Shalat Dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan ketika waktu Dhuha. Pelaksanaannya dikerjakan pada pagi hari hingga sebelum memasuki waktu Dzuhur.
Adapun jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2, 4, 8 dan maksimal 12 rakaat. Shalat ini dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Shalat Dhuha memiliki banyak keutamaan. Shalat Dhuha sebagai bentuk sedekah diri. Sebagaimana diketahui, sedekah itu perlu dilakukan oleh insan manusia. Barangsiapa yang melakukan shalat Dhuha maka ia sama dengan telah bersedekah.
Baca Juga: USTADZ ABDUL SOMAD: Bagaimana Agar Sholat Terasa Khusu. Beginilah caranya. Simak Disini
Baca Juga: Bacaan Doa Sehabis Sholat Dhuha Lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Shalat Dhuha membuat kita mendekatkan diri dengan Allah, sehingga akan membuat dosa-dosa kita diampuni. Selain itu, dengan mengutamakan shalat Dhuha seseorang secara tidak langsung akan ditinggikan derajatnya.
Dengan demikian, rezeki pun akan mengalir deras. Para ulama menyepakati bahwa shalat sunnah ini merupakan salah satu ibadah sunnah yang bisa mengundang atau mendatangkan rezeki. Selain itu, banyak keutamaan lainnya.
Namun, jangan melakukan shalat karena niat semata-mata ingin berkelimpahan rezeki, tapi, lakukanlah semata-mata Lillahita'ala, karena urusan imbalannya itu kebijakan Allah.
Jangan karena ada maunya, tapi lakukanlah karena Allah. Niscaya semua keberkahan dan kemuliaan akan menimpa diri kita.
Lalu, kapan waktu yang baik untuk melakukan shalat Dhuha? Benarkah shalat Dhuha menjelang Dzuhur adalah waktu yang baik dan waktu mustajab untuk memanjatkan do'a?
Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan. Menurut dia, waktu shalat dhuha adalah dimulai setelah terbit matahari hingga 10 - 15 menit menjelang waktu Dzuhur.
"(Yang baik itu) Jam 11.30 shalat, bagus sekali. Matahari sedang panas, anak unta tak bisa menempelkan perutnya di pasir, karena ada orang yang berdoa," jelasnya dengan nada kocak yang disambut gelak tawa jamaah seperti dikutip DeskJabar.com pada kanal YouTube Teropong Islam pada 23 November 2017.
Ustaz yang akrab disapa UAS ini, mengingatkan agar jangan shalat pada saat matahari sedang tergelincir karena itu waktu makruh untuk shalat.
Karena waktu tersebut, lanjutnya, pernah dipakai orang terdahulu untuk menyembah matahari.
"Waktu terlarang shalat ada tiga. Pertama, pada saat terbit matahari, terbenam matahari dan tergelincir matahari," jelasnya menerangkan.
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat dalam video yang diunggah di kanal Youtube Cahaya Islam pada tanggal 24 Desember 2017 mengatakan shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang istimewa karena mempunyai banyak manfaat dan keutamaan.
Namun, kata dia, ada yang lebih utama lagi dari shalat Dhuha, yakni ; membaca doa setelah shalat Dhuha. Pasalnya, jelas UAH, do'a ini memiliki keutamaan yang tidak kalah dahsyatnya dengan mengerjakan shalat Dhuha.
Ustaz bergelar LC ini, membagikan bacaan penting pasca shalat Dhuha. Berikut do'a nya ;
“Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka.
”“Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita ‘ibaadakash-shalihiin.”
Artinya ;
"Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu.” Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh.”***