DESKJABAR- Tentunya menjadi impian setiap pasangan suami istri bahwasanya dalam pernikahan itu selalu diwarnai dengan suasana harmonis dan romantis.
Tetapi setiap pasangan suami istri hendaknya memahami bahwasanya bahtera rumah tangga itu tidaklah selalu berjalan mulus.
Setiap suami istri akan diuji oleh Allah swt dalam mengarungi bahtera rumah tangganya. Seperti janji Allah, " Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan."(QS. Al-Baqarah: 155).
Baca Juga: FINAL Piala AFF 2020, Indonesia Runner Up 6 Kali, Netizen: Terima Kasih Garuda
Salah satu cobaan bagi pasangan suami istri yang kerap kali muncul di antaranya, sikap istri yang tidak mau diajak berhubungan oleh suaminya sendiri.
Dilansir DeskJabar.com dari unggahan kanal Youtube Al-Bahjah TV, yang diunggah pada 10 September 2020, berikut penjelasan Buya Yahya tentang istri yang tidak mau diajak berhubungan oleh suami, bolehkah suami meminta cerai?
Perlu diperhatikan ketika suami menginginkan hajatnya untuk terpenuhi dari istri, pertama harus dilihat apakah istri punya udzur atau tidak, sedang dalam keadaan haid atau tidak.
Dalam hal ini (jika istri punya udzur) maka suami tidak boleh memaksa karena haram hukumnya. Jika tidak terbukti sedang udzur maka istri telah melakukan dosa besar, tidak wajib diberi nafkah.
Jika istri sedang dalam keadaan haid pun, dia wajib menyenangkan suami. Walaupun tidak bisa melayani suami dengan seutuhnya, paling tidak istri bisa menyenangkan suami.
"Jika seorang suami mengeluarkan air mani dengan tangannya sendiri, maka hukumnya adalah haram. Tetapi jika dengan tanggannya istri, tidak," ungkap Buya menegaskan.
Saat suami melihat sesuatu yang haram diluar dan ingin menuntaskan dirumah, seorang istri itu harus mengerti. Karena dalam keadaan haid pun harus diselesaikan, apalagi dalam keadaan suci.
Baca Juga: SERI Battlefield 2042 Perang Modern Segera Dirilis, Inilah Spesifikasi PC yang Dibutuhkan
"Jika seorang suami mengajak istrinya keatas ranjang tetapi istrinya ogah-ogahan dan suaminya marah maka malaikat mengutuknya sampai pagi," tambah Buya.
Hadis ini merupakan hadis yang paling indah untuk wanita karena wanita tidak diminta untuk melakukan pekerjaan berat seperti mencangkul ataupun mendaki gunung.
Wanita diminta untuk melakukan sesuatu yang paling indah, naik keatas ranjang untuk melayani suaminya, ayah dari anak-anaknya.
Jikalau sang istri punya udzur, sampaikan baik-baik kepada suami agar memaklumi. Jangan terburu-buru untuk melakukan perceraian selama masih bisa diupayakan.
Istri mungkin tidak bisa melayani karena udzur tadi tetapi masih membutuhkan nafkah dari suami apalagi jika terkait dengan adanya anak-anak.
Jikalau keadaannya seperti itu maka agar hasrat suami tetap bisa terpenuhi, ada jalan yang baik dalam islam, misalkan mengambil wanita lain untuk dinikahi.
Jikalau istri sudah tidak bisa diajak berkomunikasi lagi maka tegaskan lagi kalau suami punya kebutuhan pribadi, masalah kehalalan. Kalau tidak dengan penyaluran yang benar maka akan masuk wilayah haram.
Wanita harus cekatan, jangan sampai setelah suaminya melakukan keharaman dengan wanita lain baru sang istri menyadari.
Baca Juga: YUK KENALI Pembaharuan Terbaru di Game Battlefield 2042, Audio, Senjata, dan Kendaraan
"Ini adalah peringatan keindahan. Wanita mukmin yang kenal Allah swt, rindu kepada Allah swt untuk melayani suaminya sendiri, berperan mesra kenapa ogah-ogahan, kenapa ga bisa??," jelas Buya Yahya kembali menegaskan kepada pemirsa.
Jangan mudah untuk mengungkapkan perceraian karena mungkin istri masih membutuhkan nafkah, masih meminta perlindungan status.
Semoga Allah swt menjaga keindahan dalam rumah tangga, bahagia, suami istri saling mencintai karena Allah swt, indah di dunia dan indah di akherat.***