Maulid Nabi Muhammad SAW, Benarkah Mengucapkan Selamat tidak akan Masuk Neraka? Buya Yahya Menjawab

19 Oktober 2021, 10:27 WIB
Buya Yahya menrangkan soal hadits palsu yang bermunculan ketika Maulid Nabi Muhammad SAW /YouTube Al-Bahjah TV

DESKJABAR – Maulid Nabi Muhammad SAW, benarkah orang yang mengucapkan selamat tidak akan masuk neraka ? Buya Yahya menjawab.

Setiap bulan Rabiul Awal, umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun beredar hadits yang mengatakan, seseorang yang mengucapkan selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, tidak akan masuk neraka.

Gambaran seperti itu, ada pula yang menanyakan kepada ulama asal Cirebon, Buya Yahya, dalam suatu ceramah di Pesantren Al-Bahjah, Cirebon.

Ada hadirin bertanya, “Apakah benar, ketika bulan Rabiul Awal, masyarakat Islam sering mendapat beredar hadits, yang artinya siapa yang memberikan ucapan selamat dengan kedatangan bulan mulia ini, maka ia diharamkan masuk neraka.”

Baca Juga: 15 Sabda Nabi Muhammad SAW Buat Inspirasi Kehidupan Manusia yang Lebih Baik

Buya Yahya kemudian menjawab “Bergembira dengan datangnya Nabi Muhammad SAW adalah keimanan, menjadi salah satu sebab kita selamat dari api neraka.”

Cuma, kata, Buya Yahya, menjelaskan, “Tidak boleh kita membuat riwayat palsu,” tegas Buya Yahya.

“Cuma kita, tidak boleh membuat riwayat atau hadits palsu. Banyak, kalau ada mau merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, ada penjelasan, namun tidak perlu membawa hadits palsu,” ujar Buya Yahya, dalam tayangan YouTube Al-Bahjah TV berjudul “Hadits Palsu Tentang Maulid Nabi, Benarkah?, diunggah 18 November 2018.

Ia mencontohkan, misalnya, “Barangsiapa yang memberkati mendoakan berkah di bulan Maulid ini, maka akan haram dari negara. Tidak ada riwayat seperti itu dari Nabi Muhammad SAW,” tegas Buya Yahya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Kantor Pinjaman Online Cepet Cair yang Meresahkan Masyarakat, Amankan Empat Karyawan

Bahkan, disebutkan, ada pula beredar seolah hadits untuk merayakan kehadiran Nabi Muhammad SAW, yang artinya, “Barangsiapa yang mengagungkan hari kelahiranku, wajib mendapatkan syafaatku, itu bohong ! Nabi Muhammad SAW tidak pernah berucap seperti itu,” terang Buya Yahya.

Lain halnya soal merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, disebutkan Buya Yahya, itu adalah ada jelas syariatnya.

“Ini lebih berkaitan dengan bergembira dengan Nabi Muhammad SAW, dengan menegakan syariat, dan menjalankan Sunnah, itu boleh ! Cuma kita tidak usah mendatangkan hadits palsu,” ucap Buya Yahya.

Ia pun mengingatkan sejumlah pihak, jangan berdusta atas nama Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara! Ini Tanggapan Salt Entertainment Terkait Rumor Kim Seon Ho

Menurut Buya Yahya, biasanya yang kemudian membuat dan menyebarkan hadits palsu, adalah diantara sebagian ahli maulid itu sendiri.

Saking latah karena indahnya, kata Buya Yahya, kemudian membuat atau menyebarkan hadits palsu, yang sebenarnya tidak ada dari Nabi Muhammad SAW. “Itu haram hukumnya,” tegas Buya Yahya.

Keterangan Buya Yahya ini menjawab pertanyaan dari publik Islam, terkait banyaknya hadits yang dimunculkan sejumlah pihak setiap Maulid Nabi Muhammad SAW.

Namun, diantara banyak hadits beredar, umat Islam harus mengetahui dan mewaspadai, apakah hadits itu benar adanya, atau palsu yang dimunculkan sejumlah pihak untuk menyesatkan.

Sering berdiskusi dengan para ulama, akan membuat umat Islam menjadi semakin pintar mengetahui berbagai hal sebagai upaya menghindari resiko celaka karena ketidaktahuan. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler