DESKJABAR - Pada hari Jumat 5 Maret 2021, ada pesan WA dari pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tasikmalaya, Jawa Barat memberitahukan bahwa saya mendapat panggilan untuk divaksin Covid-19 di Bale Kota Tasikmalaya, Senin 8 Maret 2021.
Karena jauh hari sebelumnya memang berniat untuk divaksin, mendapat pemberitahuan itu senang-senang saja. Tidak ada rasa kekhawatiran sedikit pun yang melintas di benak saya. Yang ada ingin sehat, ingin terhindar (berupaya) dari wabah yang mematikan dan menghebohkan penduduk dunia itu.
Minggu 7 Maret 2021 malam, sengaja istirahat yang cukup (tidak begadang) tidur lebih awal. Setelah sarapan pagi, pada jadwal yang ditentukan (Senin 8 Maret 2021), pukul 08.00 WIB saya sudah berada di Bale Kota Tasikmalaya. Nunggu setengah jam karena para ASN Pemkot sedang apel pagi. Pukul 08.30 WIB baru bisa masuk ke ruangan tempat vaksinasi Covid-19 dilakukan.
Di ruangan sudah banyak orang yang sama-sama mendapat panggilan untuk divaksin. Pertama saya disuruh mengisi formulir sebanyak dua lembar tentang data pribadi. Seperti nama lengkap, alamat, NIK (sesuai KTP) dan nomor HP.
Baca Juga: Vaksin Astra Zeneca Sebanyak 1,1 Juta Dosis Sudah Datang Ke Indonesia
Baca Juga: AGRIBISNIS JAWA BARAT, Bisnis Kelinci Hias Kembali Bergairah, Peternak Kesal Banyak Pencurian
Baca Juga: HUMOR SUEB: Gara-Gara Tali Bikini Putus
Lembar kedua, berisi tentang riwayat penyakit. Di situ ada beberapa pertanyaan. Jawabannya simpel hanya tinggal memilih atau mencontreng kata “Ya” dan “Tidak”. Namun ingat, pertanyaan ini harus dijawab dengan sejujur-jujurnya jangan dimanipulasi. Maksudnya, jangan sekali-kali mencontreng “Ya” jika hati berkata “Tidak” dan jangan mencontreng “Tidak” jika hati mengatakan “Ya”.
Untuk menghindari antrean yang lama, karena yang mengisi formulir ini bisa bersamaan banyak orang sekaligus, saran saya bawalah alat tulis sendiri dari rumah. Dan jangan lupa, identitas pribadi KTP bawa juga. Jika ada yang kurang mengerti, di sini ada petugas yang berjaga. Kita boleh bertanya kepadanya.
Formulir yang sudah diisi dengan benar dan jujur diserahkan ke meja petugas berikutnya. Di sini kita dicek suhu badan dan tensi darah. Petugas cukup ketat tidak akan meloloskan seseorang yang bersuhu dan bertekanan darah tinggi di luar ketentuan ke meja berikutnya. Teman saya terpaksa harus ditunda vaksinasinya karena setelah dicek sampai tiga kali (diselingi istirahat 30 menit) tekanan darahnya tetap tinggi mencapai 190/120.
Lolos cek suhu dan tensi darah, lanjut ke meja berikutnya verifikasi data diri. Lampirkan KTP asli bersama formulir isian tadi. Jika sudah selesai verifikasi, formulir dan KTP kita bawa lagi untuk diserahkan ke meja petugas bagian penyuntikan vaksin Covid-19.
Proses penyuntikan vaksin tidak membutuhkan waktu lama. Saya sendiri hanya perlu tidak lebih dari tiga menit penyuntikan selesai. Petugasnya cukup piawai sehingga proses penyuntikan tidak terasa sakit sedikit pun.
Selesai penyuntikan, formulir berisi data pribadi kita bawa lagi dan diserahkan ke meja terakhir. Di sini kita disuruh duduk menunggu di kursi yang telah disediakan selama 30 menit. Maksudnya untuk mengetahui reaksi pasca divaksin. Apakah selama 30 menit ada reaksi seperti mual, pusing, keluar keringat dingin, dll. Jika merasakan gejala itu, segera lapor ke petugas di meja ini.
Karena merasa sehat-sehat saja tidak mengalami sesuatu apapun, setelah menunggu 30 menit saya langsung dipanggil dan diberi surat keterangan tanda telah divaksin dan pemberitahuan vaksin kedua berikutnya.
Sekedar catatan, untuk golongan usia di bawah 59 tahun vaksin kedua dilakukan setelah 14 hari dari vaksin pertama. Sedangkan golongan usia 60 tahun ke atas vaksin kedua dilakukan setelah 28 hari dari vaksin pertama. Jangan bingung, tempat vaksinasi kedua tempatnya sudah tercantum dalam surat keterangan yang kita terima. Jangan ragu, selamat divaksin Covid-19..!***