SEJARAH HARI INI, Gempa Biak Diikuti Gelombang Tsunami 7 Meter Menewaskan 166 Orang

17 Februari 2021, 08:05 WIB
Gempa Biak 17 Februari 1996 menewaskan 166 orang /slideplayer.info/

DESKJABAR – Sebelum kejadian gempa Aceh berkekuatan 9,3 skala Richter yang diikuti tsunami pada 26 Desember 2004 yang menewaskan sekitar 170.000 orang di kawasan Aceh, Indonesia sebelumnya pernah juga dilanda gempar cukup besar.

Ya, pada 17 Februari 1996, gempa berkekuatan 8,2 skala Richter mengguncang Pulau Biak dan sekitarnya di provinsi Papua pada pukul 14.59 WIT, yang diikuti gelombang tsunami 7 meter.

Pusat gempa bumi  berada di 0.89°LS-136.95°BT atau 101 km Timur Laut Biak-Papua, dengan kedalaman gempa bumi yaitu 33 km. Gempa Biak ini  yang menewaskan 166 orang.

Baca Juga: Desa Sumurgeneng Tuban Mendadak Jadi Kampung Miliarder, Ramai-Ramai Beli Mobil Mewah, Gara-Gara Ini

Gempa tersebut selain memunculkan gelombang tsunami, juga telah menewaskan 166 orang atau hilang, 423 orang mengalami luka-luka, serta 5.090 warga kehilangan tempat tinggal.

Getaran gempa kuat dengan intensitas III hingga VII dirasakan hingga ke berbagai daerah. Di kabupaten Biak Numfor getaran terasa pada intensitas VI-VII MMI, Serui-Kab. Kepulauan Yapen dengan intensitas VI-VII MMI, dan Manokwari-Kab.manokwari dengan intensitas III-IV MMI.

Gempabumi tersebut diikuti dengan adanya gelombang tsunami yang menerjang sekitar Biak Utara hanya dengan waktu sekitar 10-15 menit.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Bagi yang Menolak Disuntik Vaksin Covid-19, Sejumlah Sanksi Menanti

Berdasarkan laporan menyebutkan, ketinggian tsunami berkisar antara 4 meter hingga 7 meter. Di Manokwari ketinggian tsunami mencapai 4 meter, sementara di Sarmi dan Pulau Yapen, ketinggian gelombang tsunami mencapai 7 meter.

Berdasarkan lokasi pusat gempa, gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas Subduksi Utara Papua (New Guinea Trench) yang berada di perairan sebelah utara Papua.

Subduksi Utara Papua ini merupakan pertemuan 2 lempeng yaitu Lempeng Indo-Australia yang berada di selatan dengan Lempeng Caroline-Pasifik yang ada di sebelah Utara.

Distribusi gesernya sangat tidak seragam. Pergeseran terbesarnya mencapai 12 meter di dekat kedalaman hiposentrum dan pergeseran rata-rata di wilayah sesar seluas 230x100 km mencapai 4 meter.

Baca Juga: Barcelona vs Paris Saint-Germain, Ada Peran lionel Messi dalam Kebangkitan Ousmane Dembele

Biasanya getaran di permukaan bumi yang diakibatkan oleh gempa didominasi oleh getaran dalam arah horizontal. Wawancara dengan penduduk di 30-an lokasi yang tersebar di seluruh Biak menunjukkan bahwa gempa Biak menimbulkan 2 rangkaian getaran berbeda dalam total waktu selama satu menit.

Rangkaian getaran pertama yang tidak terlalu kuat dirasakan dalam arah horizontal. Selang sekitar 20 - 30 detik berikutnya dirasakan getaran yang jauh lebih kuat dengan arah getaran vertikal.

Rangkaian getaran yang kedua inilah yang menyebabkan terjadinya banyak kerusakan pada bangunan-bangunan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler