Meski baru pertama kali bermain membela skuad Garuda, Shin menilai kedua pemain tersebut tampil baik dalam debutnya berseragam tim merah-putih.
Selain itu, pelatih asal Korea Selatan ini juga menuturkan sejumlah pemain, terutama yang berkarier di luar negeri, memiliki waktu persiapan yang pendek, sehingga sejumlah taktik tidak dapat dieksekusi dengan optimal.
“Untuk Jay terlihat sangat baik. Nathan hanya dimainkan di babak pertama karena memang belum adaptasi dengan cuaca dan waktu Indonesia di sini. Jadi agar bisa dimainkan di pertandingan berikutnya, jadi hanya dimainkan di babak pertama. Untuk kedua pemain saya melihat sangat baik,” ucap mantan pelatih Timnas Korsel itu.
Disinggung mengenai gol Eggy yang berbau keberuntungan karena kesalahan lawan yang diawali dari lemparan ke dalam panjang yang dilakukan Pratama Arhan, Shin menolak gol itu kebetulan karena itu merupakan bagian dari strategi.
“Untuk gol dari Egi, itu memang dari taktiknya saya. Maka dari itu bisa mencetak gol. Kalau mau disebut satu-satu itu keberuntungan, ini keberuntungan, semua bisa menjadi keberuntungan,” katanya.
Beradaptasi Lebih Banyak
Sementara itu Marselino Ferdinan menilai kedatangan para pemain baru membuat skuad Garuda harus beradaptasi lebih banyak saat melawan Vietnam.
Marcelo mengakui pada laga tersebut memang sedikit kesulitan di babak pertama soalnya semua tahu banyak pemain baru yang baru main.
"Seperti saya dan mungkin Ivar (Jenner) di Belanda, harus tahu apa yang Jay (Idzes) mau dan Nathan (Tjoe-A-On) mau dan itu lumayan susah buat kita," kata Marselino pada konferensi pers seusai pertandingan.
"Tapi untuk babak kedua, kita ngobrol dan pemain semua setuju dengan kesepakatan jadi di babak kedua berjalan dengan lebih baik dan lancar," sambungnya.