DESKJABAR - Bek Persib Daisuke Sato galau gegara ia dipanggil Timnas negara asalnya, Filipina. Karena sebetulnya ia memiiki prioritas.
Daisuke Sato tak memungkiri bahwa pemain yang dipanggil untuk bergabung dengan Timnas punya kelas tersendiri. Tentu saja itu merupakan sebuah kehormatan.
Di satu sisi Sato senang dengan panggilan itu. Apalagi ia akan bertemu kembali dengan teman-temannya di Timnas. Ia mengakui senang bergabung dengan Timnas.
"Saya rindu rekan-rekan satu tim di timnas Filipina dan saya sangat senang gabung timnas," ungkapnya kepada wartawan, Jumat 17 Maret 2023.
Namun sekarang ini Sato sadar bahwa Persib, tim yang dibelanya sedang memerlukan servisnya.
Oleh karena itu ia galau saat ditanya kapan akan bergabung di Timnas Filipina. Ia mengakui hal itu merupakan pertanyaan yang sulit.
"Sejak saya bergabung ke klub ini (Persib) saya punya janji kepada diri sendiri bahwa saya punya mimpi besar di sini untuk mewujudkan keinginan jadi juara liga," kata bek Persib itu.
Ibarat berada di persimpangan, bagi Sato kondisi ini menimbulkan perasaan yang sulit. Satu sisi hatinya ingin mengejar mimpi trsebut bersama-sama dengan pemain di tim Persib.
"Saya sudah berbicara dengan klub soal situasi yang saya hadapi dan sulit bagi saya meninggalkan klub," ungkap Daisuke Sato.
Makanya, ia belum menjanjikan keputusan yang akan diambil. "Kita lihat nanti, akan pergi ke Timnas atau tidak," tegasnya.
Ia belum bisa menyatakan keputusannya sekarang. "Klub dan federasi akan berbicara," katanya.
Mewujudkan Mimpi
Namun yang jelas, katanya, ia ingin mewujudkan mimpi menjadi juara bersama Persib.
"Saya ingin bekerja keras dengan teman-teman. Nanti akan membuat keputusan," ujarnya.
Ia mempertanyakan mengapa Persib tiga laga berturut-turut tidak menang. Harus dicari letak masalahnya.
Oleh karena itu, ia bersama skuad Persib dan para pelatih terus mencoba membenahi banyak hal.
Ia maklum bahwa dalam sepakbola, kalah dan menang merupakan hal biasa. Jika menang tim dan fansnya menyebutkan hal tersebut sesuai rencana. Namun jika kalah akan diterime sebagai sesuatu yang sulit.
"Positifnya, kami berjuang bersama-sama dan semua punya mentalitas yang sama bahwa kami harus bangkit dari situasi ini secepat mungkin," ungkap Sato.
Saat melawan Persebaya, contohnya, kalah di babak pertama justru memecut pemain untuk memperbaiki keadaan di babak kedua. Pemain ingin menunjukkan bahwa Persib mempunyai spirit tak mau menyerah, juga punya karakter.***