Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Marc Klok: Saatnya Mengubah Pola Pikir dan Menahan Emosi

- 6 Oktober 2022, 21:22 WIB
Marc Klok mengatakan peristiwa serupa tragedi Kanjuruhan Malang.
Marc Klok mengatakan peristiwa serupa tragedi Kanjuruhan Malang. /Twitter.com/@Persib/

DESKJABAR - Buntut tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur, membuat gelandang Persib Marc Klok besuara. Ia menilai perlunya mengubah pola pikir (mindset) dan menahan emosi berbagai pihak.

Tak hanya suporter, tetapi juga pelatih dan pemain juga pemangku kepentingan perlu untuk mengubah pola pikir dan menahan emosi demi memperbaiki sepakbola Indonesia ke depannya.

Ia mengimbau agar semua orang berpikir siapapun yang terlibat dalam sepakbola, baik pemain, pelatih, manajemen, lembaga sepakbola,  penonton maupun keamanan semua adalah manusia.

Manusia yang harus berlaku dan memperlakukan sesamanya sebagai manusia. Manusia yang mesti saling menghormati.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Kapolri Jenderal Sigit Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Berdarah di Kanjuruhan, Berikut Daftarnya..

Manusia itu punya keluarga yang sama-sama tak ingin kehilangan satu sama lain, apalagi dengan cara tragis.

Itu garis besar yang Marc Klok ungkapkan dalam instagramnya @marcklok, pasca tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.

Ia mengungkapkan semua pihak harus memiliki pola pikir dan melihat semua orang dalam pertandingan.

"Mulai dari pemain, pelatih, ofisial pertandingan, hingga suporter sebagai manusia. Sehingga kita bisa benar-benar saling menghormati. Jadi kita dapat melihat bahwa mereka memiliki keluarga, teman, dan orang yang dicintai di rumah," ujarnya menegaskan.

Baca Juga: KBRI Tokyo Gandeng Kadin, Perwakilan Indonesia di Jepang Dorong Kolaborasi Industri Farmalkes

Tentang perubahan pola pikir dan menahan emosi juga ia singgung kembali saat berbicara dengan wartawan, Kamis 5 Oktober 2022.

"Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, tapi menurut saya aspek yang harus menjadi fokus pembenahan adalah sistem manajemen pertandingan, terutama keselamatan dan keamanan," kata Marc Klok.

Sepakbola, menurut Marc Klok adalah cinta dan tidak boleh menjelma menjadi kesedihan.

Ia menyatakan belasungkawa kepada semua korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Marc Klok mengaku sangat kaget dengan banyaknya korban meninggal di tragedi Kanjuruhan Malang. Apalagi jika mengingat anak--anak yang menjadi korban.

Baca Juga: Jadi Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Inilah Profil Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita

Dengan tegas ia mengatakan, tak boleh ada lagi peristiwa serupa tragedi Kanjuruhan.

"Cukup sudah cukup," katanya tegas.

Sepakbola, katanya, adalah permainan. Makanya setiap klub bisa menang bisa pula kalah. "Kita bisa merayakan, kita juga bisa menangis. Itulah keindahannya," ujarnya.

"Saya sedih bahwa gairah indah sepakbola di sini sering diterjemahkan ke dalam emosi yang tak terkendali dan invasi lapangan," ungkapnya, juga dalam instagramnya.

Ia memahami terkadang emosi tak terkendali untuk memberikan motivasi pada pemain. Namun menurutnya, hal itu merupakan cara yang salah, apalagi tindakan tersebut memicu orang lain untuk orang lain melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Buntut Dualisme SOP Penggunaan Gas Air Mata, Nyawa Melayang Sia-Sia di Kanjuruhan

Ia menyesal emosi yang tidak terkendali tersebut di Indonesia sudah menjadi hal biasa.

Ia menilai hal perlu dicontoh adalah kesuksesan Timnas yang seharusnya menjadi refleksi bagi semua. Padahal di timnas ini para pemain berasal dari latar belakang berbeda, semua dikesampingkan.

"Kami memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik.

Support, lanjutnya, itu bagus, asal jangan kebablasan.

Kita harus belajar dari kejadian tersebut. "Dalam sepakbola yang penuh cinta tak ada ruangan untuk fight dengan sesama maupun polisi," katanya.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara Instagram @marcklok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x