Buntut Tragedi Berdarah di Kanjuruhan, PSSI Hentikan BRI Liga 1 2022 - 2023, Sampai Kapan?

- 6 Oktober 2022, 09:11 WIB
Sebagai dampak dari tragedi berdarah di Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengambil keputusan untuk menghentikan BRI Liga 1 2022 - 2023.
Sebagai dampak dari tragedi berdarah di Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengambil keputusan untuk menghentikan BRI Liga 1 2022 - 2023. /Twitter @f12xos/

DESKJABAR - Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan beberapa hari lalu berimbas terhadap semua lini, salahsatunya terhadap jalannya kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan laga BRI Liga 1 2022/2023 untuk dihentikan sebagai imbas dari tragedi di Kanjuruhan ini.

Sebagaimana diketahui ratusan nyawa, supporter Aremania melayang sia-sia usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

Arema FC saat itu kalah 2 - 3 oleh Persebaya Surabaya.

Atas hasil itu Aremania -suppotter Arema FC- tidak terima dengan kekalahan itu.Aremania mengamuk.

Baca Juga: Indonesia vs Palestina, Jumat 7 Oktober 2022 Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Di Pakansari Bogor Jabar

Mereka melempar para pemain yang ada di lapangan dengan botol, balok dan benda benda-benda tumpul lainnya.

Kemudian, tak berselang lama mereka merangsek masuk -meskipun tidak sebagian besarnya- ke tengah lapangan pertandingan.

Para supporter Singo Edan itu berupaya mengejar official dan para pemain.

Namun, beruntung para pemain, baik pemain Arema atau Persebaya sudah masuk ke ruangan ganti.

Mereka mengamuk dan membabi buta. Bahkan, ada beberapa mobil polisi dibakar hingga rusak parah hampir tak terbentuk.

Baca Juga: Inilah Detail Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Sisi Lain di Balik Tragedi yang Menyakitkan Persepakbolaan

Situasi semakin chaos dan polisi kewalahan. Polisi lalu kemudian melesatkan gas air mata ke tengah lapangan dan ke arah stadion.

Supporter yang ada di tengah lapangan dan juga yang masih di kursi Tribun panik.

Supporter yang tidak membuat gara-gara, tidak berbuat kerusuhan pun terkena imbasnya.

Mereka kelimpungan berusaha keluar kepungan gas air mata itu dan berdesakan ke satu pintu.

Akibatnya sesak nafas, kekurangan oksigen bahkan banyak dari mereka yang terinjak - injak saat berebut untuk keluar mengamankan diri.

Baca Juga: PASCA Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Lebih dari 6000 Tandatangani Petisi Desak Ketua Umum PSSI Mundur

Akibat rebutan itu, hingga dilaporkan ada beberapa di antara mereka tewas seketika di tempat.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyesalkan perihal ini. Iriawan pun menyampaikan duka cinta mendalamnya dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

"PSSI menyampaikan duka mendalam terkait insiden ini," ungkap pria yang akrab disapa Iwan Bule ini dikutip dari PMJNews, 3 Oktober 2022.

Iwan Bule menegaskan jika PSSI akan terus berbenah mengevaluasi berbagai hal sekaligus melakukan investigasi atas insiden ini.

Ditegaskan pula, agar hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, jangan sampai terulang lagi di kemudian hari.

Baca Juga: Klasemen Kualifikasi Piala Asia U 17 2023 Grup B, Setelah Indonesia Kalahkan UEA 3-2 di Bogor Jabar

Dan sekarang, kata dia, tim investigasi sudah dibentuk untuk menangani dampak dari insiden ini.

"Tim sudah bekerja mulai hari ini," tuturnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu juga menegaskan bahwa PSSI sudah melakukan koordinasi dengan Presiden atas tragedi berdarah Kanjuruhan ini.

Hasil koordinasi dan kesepakatan melahirkan keputusan untuk menghentikan BRI liga 1 2022/2023. Sampai kapan?

"Sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kita hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan," tegas Iwan Bule.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dengan tegas kepada semua yang terlibat agar mengevakuasi terkait peristiwa ini.

Amali berharap ada perbaikan tata kelola sistem yang sekarang ini dijalankan, terutama dalam hal ini permintaannya kepada PSSI.

"PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi," katanya.

Sehingga dengan demikian, setelah evaluasi dilakukan secara baik, tidak akan terjadi lagi hal serupa seperti yang sekarang ini terjadi.

Kemudian, jika nanti pun liga diaktifkan kembali para pemain bisa berlaga dengan tenang dan penonton pun bisa menikmati pertandingan dengan nyaman.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x