Belum ada jembatan sehingga untuk mencapai Parangkusumo harus berenang.
"Saat itu seotang Pendekar Merpati Putih, bernama Ginanto, berenang lebih dulu untuk mengecek kedalaman sungai," kata Mbah Barjo
"Namun rupanya arus sungai saat itu terlalu deras Dan menghanyutkan Ginanto, sampai sekarang jasad Ginanto tidak diketemukan," kenang Mbah Barjo Yang saat ini usianya sudah 85 Tahun.
Sejak kejadian itu, maka pada Acara tradisi Merpati Putih, acara berenang melintasi Kali Opak ditiadakan.
Namun acara tradisi Ini selaku berkaitan dengan acara Ujian Kenaikan Tingkat Nasional.
Para peserta Ujian Kenaikan Tingkat masih ada acara melintasi Kali opak
Pada Tahun 2007, terjadi musibah lagi, peserta Ujian 3 orang hanyut terbawa arus dan meninggal.
"Merpati Putih berduka, maka sejak saat itu, Sang Guru Besar Mas Poeng menghentikan materi Ujian menyeberangi Kali Opak," pungkas Mbah Barjo