"Febri juga begitu. Vizcarra malah lebih banyak jadi penonton. Aziz tidak muncul," pemilik rekor 21 gol Persib di Liga 1 menambahkan.
Situasi bertambah parah, ketika pemain utama bergantian absen. Pelapisnya tidak bisa menjaga keseimbangan tim.
Kekompakan dan soliditas tim tidak terjaga. Standar main Persib setara dengan tim-tim medioker.
"Nggak aneh, lawan Bhayangkara kalah. Persib juga imbang lawan PSIS dan Persela," papar Sutiono Lamso.
"Laga-laga itu harusnya dikonversi kemenangan. Tapi, sebaliknya Persib malah kehilangan banyak angka," ungkap Sutiono Lamso.
Baca Juga: KASUS Pembunuh Ibu dan Anak di SUBANG, Kenapa MULYANA Adik YOSEF Sampai KESAL ?
Ironisnya, Bali United sukses mengalahkan ketiga lawan tim yang menghambat langkah Persib.
Bali United menguliti Bhayangkara 3-0. Menumbangkan Persela 2-1. Membungkam PSIS 1-0.
"Dari hasil tersebut terlihat jelas beda Persib dengan Bali United. Bali United konsisten main dan menang," ujar Sutiono Lamso.