DESKJABAR - Menpora Zainudin Amali sigap dan cepat untuk menyikapi sanksi Badan Antidoping Internasional atau WADA terhadap Lembaga Antidoping Indonesia atau LADI.
Kesigapan Menpora diwujudkan dengan membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi dengan anggota dari NOC, Kemenpora, dan wakil dari cabang olahraga.
Ada dua tugas utama dari Tim Akselerasi dan Investigasi tersebut yakni akselerasi percepatan komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sangsi serta mencari apa sebenarnya yang terjadi dan langkah-langkah apa yang akan disiapkan.
Baca Juga: MENGENAL Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Berbagai Daerah di Indonesia
Dampak sanksi WADA kepada LADI sudah dialami saat tim bulutangkis Indonesia merebut Piala Thomas 2021, Minggu 17 Oktober di Cered Arena Arhus, Denmark.
Saat prosesi penghormatan pemenang, Bendara Merah Putih tidak bisa dikibarkan dan gantinya menggunakan bendera dengan logo PBSI.
Mengutip website resmi kemenpora.go.id, Menpora mengemukakan bahwa sebenarnya terkait teguran ketidaktaatan TDP (Tes Doping Plan) sudah diklarifikasi dan mendapatkan respon baik dari WADA.
Namun ternyata, ada pending matters dari kepengurusan lama yang juga perlu penyelesaian.
“Tidak ada menganggap remeh, ini hal serius, waktu saya sampaikan beberapa waktu lalu berdasarkan laporan yang saya terima hanya masalah TDP, jadi setelah kita klarifikasi seharusnya sudah tidak ada masalah,” tegas zaenudin Amali pada keterangan pers secara virtual, Senin, 18 Oktober 2021.