Dokter Jepang Memperingatkan, Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo Bisa Munculkan Jenis Baru Virus Corona

- 28 Mei 2021, 06:12 WIB
Kelompok anti-Olimpiade memajang spanduk dan poster saat unjuk rasa menolak pelaksanaan Olimpiade Tokyo di tengah wabah penyakit COVID-19 di Tokyo, Jepang, Senin (17/5/2021)
Kelompok anti-Olimpiade memajang spanduk dan poster saat unjuk rasa menolak pelaksanaan Olimpiade Tokyo di tengah wabah penyakit COVID-19 di Tokyo, Jepang, Senin (17/5/2021) //REUTERS/Naoki Ogura/rwa./

 

DESKJABAR - Ditengah rencana pelaksanaan Olimpiade di Tokyo Jepang, yang akan bergulir 23 Juli-8 Agustus 2021, Kepala serikat dokter Jepang memperingatkan bahwa penyelenggaraan Olimpiade musim panas ini, dengan dihadiri puluhan ribu orang dari seluruh dunia, dapat menyebabkan munculnya jenis strain baru virus Corona "Olimpiade."

Dengan orang-orang yang berasal lebih dari 200 negara dan wilayah akan tiba ke Jepang, Olimpiade yang akan dimulai bergulir dalam delapan pekan kedepan, menurut kepala Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama, berpotensi menimbulkan bahaya.

"Semua jenis mutan virus yang berbeda yang ada di tempat berbeda akan terkonsentrasi dan berkumpul di sini di Tokyo. Kami tidak dapat menyangkal kemungkinan bahkan jenis virus baru yang berpotensi muncul," kata Ueyama, dikutip dari Reuters, Kamis 27 Mei 2021.

Baca Juga: Meski Harga Naik, Disdagin Kota Bandung Tegaskan Stok Kacang Kedelai Aman

"Jika situasi seperti itu muncul, itu bahkan bisa berarti jenis virus Olimpiade Tokyo dapat dinamai dengan cara ini, yang akan menjadi tragedi besar dan sesuatu yang akan menjadi sasaran kritik, bahkan selama 100 tahun," ujarnya.

Namun, direktur Institute of Population Health di King's College, London, Kenji Shibuya, yang baru-baru ini membantu kampanye vaksinasi di Jepang, melihat kecil potensi bahaya khusus pada Olimpiade.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Bekasi, Jumat 28 Mei 2021/ 16 Syawal 1442 H

"Mutasi terjadi ketika virus tetap berada pada orang yang mengalami gangguan kekebalan atau baru sebagian diimunisasi untuk jangka waktu yang lama. Jadi situasi saat ini di Jepang lebih berbahaya daripada (selama) Olimpiade Tokyo, menurut saya," kata Shibuya.

Sebelumnya pemerintah Jepang telah berjanji untuk mengadakan Olimpiade yang "aman dan terjamin" di Tokyo setelah penundaan selama satu tahun. Namun, Jepang sedang berjuang mengatasi gelombang keempat infeksi virus corona dan bersiap untuk memperpanjang keadaan darurat di sebagian wilayah di negara tersebut.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Cirebon, Jumat 28 Mei 2021/ 16 Syawal 1442 H

Pejabat Jepang, penyelenggara Olimpiade dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah berjanji bahwa Olimpiade akan terus berlanjut, meskipun di bawah langkah-langkah pencegahan penyebaran virus yang ketat. Penonton dari luar negeri telah dilarang hadir, sementara keputusan untuk penonton domestik akan diumumkan bulan depan.

Meskipun langkah-langkah telah dipersiapkan, kekhawatiran mengenai masuknya atlet dan ofisial ke Jepang masih ada.

 

Halaman:

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x