DESKJABAR – Tersingkir di fase grup Piala Afrika, penguasa militer Pantai Gading, Afrika, mengirim semua pemain tim nasional sepakbola mereka masuk kamp militer selama dua hari, sebelum mereka diizinkan pulang.
Hal itu dilakukan begitu rombongan tiba negaranya setelah kegagalan di babak awal di Piala Afrika. Tindakan ini sebagai kekecewaan karena tim yang beranggotakan para pemain yang bermain di klub-klub Eropa itu, sudah tersingkir di ajang sepak bola bergengsi tersebut.
Selama berada di kamp militer, paspor merek dilucuti, ponsel ditahan dan mereka harus mengikuti pelajaran kewarganegaraan dan patriotisme, serta melakukan push-up.
Baca Juga: Ketua OJK Wimboh: Kehadiran Bank Syariah Indonesia Telah Lama Ditunggu Masyarakat
Penahanan mereka di kamp militer terjadi pada tanggal 2 Februari 2.000.
Di Piala Afrika yang berlangsung di Nigeria dan Ghana, tim Pantai Gading sudah tersingkir di fase grup. Tim berjuluk “The Elephant”, mengalahkan Ghana dengan skor 2-0.
Tetapi selanjutnya hanya bermain imbang saat menghadapi tim lemah, Togo , kemudian dihancurkan 0-3 oleh Kamerun. Hasil ini membuat mereka gagal melaju ke babak perempatfinal.
Mereka pun angkat koper dan kembali ke negaranya, saat even masih berlangsung. Tiba di negaranya, penguasa militer langsung menggiring mereka ke kamp militer.
Juru bicara militer sendiri berkilah bahwa pengiriman mereka ke kamp militer sebagai langkah pengamanan tim dari kemarahan suporter sepakbola Pantai Gading yang kecewa dengan tersingkirnya mereka lebih awal di Piala Afrika.