Banyaknya Pendukung Palsu Tim Sepak Bola Di Piala Dunia 2022 Qatar, Ini Kata Presiden FIFA Infantino

21 November 2022, 15:55 WIB
Para pendukung tim kesebelasan di Piala Dunia Qatar 2022 dianggap palsu. /tangkapan layar SommitSport/

DESKJABAR- Tuduhan banyaknya pendukung tim sepak bola palsu Piala Dunia 2022 Qatar, menurut Presiden FiFA Gianni Infantino kritikan itu  sebagai Rasisme Murni.

Semua peserta piala dunia 2022 Qatar, sudah bersiap untuk melakukan pertandingan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dibagi menurut grup.

Laga perdana Piala Dunia 2002 Qatar, akan mempertemukan tuan Rumah Qatar vs Ekuador pada hari Senin waktu setempat.

Akan tetapi kritikan dan isu miring Piala Dunia 2022 terus berkembang diluar lapangan, membayangi sampai detik-detik menjelang berlangsungnya turnamen ini.

Baca Juga: Tak Sempat Nonton, Inilah Hasil Laga Pembuka Piala Dunia 2022 Qatar VS Ekuador, Tuan Rumah Keok 0-2

Presiden FIFA dikritik tanpa henti seputar hak asasi manusia, sebagai perlawan dia mengecam segala kemunafikan yang diarahkan kepadanya oleh kritikus Barat.

Mereka menuduh Qatar membayar penduduk di Qatar untuk menjadi “pendukung palsu” tim yang berlaga di Piala Dunia 2022.

Banyak rekaman video dan foto yang beredar tentang hal itu, dan ditanggapi para pengamat dengan sinis. rekaman yang telah beredar dibagikan secara online terlihat pendukung palsu itu diduga sebagian besar berasal dari keturunan India.

Mereka terlihat membawa atribut spanduk bertuliskan “Inggris Pendukung Qatar” dan “Jerman Pendukung Qatar.”

Untuk menepis semua tuduhan mengarah kepada dirinya, dalam pidatonya Infantino menanggapi tuduhan pendukung palsu akhir pekan lalu.

Baca Juga: Info Gempa Mag 5,6 di Cianjur, 21 November 2022, Foto dan Video Bangunan Roboh Berseliweran di Medsos dan WA

Pucuk pimpinan FIFA mengatakan” saya membaca bahwa orang itu tidak terlihat seperti layaknya orang Inggris, tidak dapat bersorak untuk mendukung Inggris, karena mereka terlihat seperti orang India.

“Bisakah seseorang yang berpenampilan India tidak bersorak untuk Inggris, Spanyol atau Jerman?” ucapnya.

Selanjutnya menurut dia hal tersebut merupakan rasisme, rasisme murni, di dunia ini semua orang tidak bisa dilarang mereka memiliki hak bersorak untuk tim yang didukungnya.

Dia berpikir apa yang telah dilakukan benua biru dalam 3000 tahun terakhir, mereka harus meminta maaf sebelum memberikan pembelajaran tentang moral kepada banyak orang.

Saat melakukan konferensi pers ketika membuka turnamen di Doha, Infantino menyatakan mendukung komunitas LGBT dan para pekerja migran.

Dia juga saat ini merasa menjadi orang Qatar, berbahasa Arab, orang Afrika, gay, merasa cacat dan merasa seperti migran.

Baca Juga: UPDATE Gempa Mag 5,6 di Cianjur, 2 Warga Meninggal Dunia, Jalur ke Puncak Tertutup Longsor

Meskipun dia tidak termasuk kedalam nya tetapi merasakan semuanya, merasakan apa arti diskriminasi, diintimidasi sebagai orang yang berada di negara asing.

Pejabat Qatar mengatakan negaranya sekarang telah dijadikan sasaran rasisme dan standar ganda. Melihat kondisi yang terjadi menurut bos FiFA.

Memberi pelajaran moral secara sepihak merupakan sebuah kemunafikan, ”saya tidak mau memberikan pelajaran hidup apa pun untuk Anda, akan tetapi yang terjadi disini, sangat tidak adil.” lanjut Infantino.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: foxsports-com

Tags

Terkini

Terpopuler