Achmad Jufriyanto: Tak Boleh Ada Lagi Kejadian Serupa Tragedi Kanjuruhan Malang, Kita Capek dengan Situasi Ini

6 Oktober 2022, 10:29 WIB
Bek Persib Achmad Jufriyanto: Prihatin tragedi Kanjuruhan Malang, kita sudah capek. /Instagram @achmad16jufriyanto/

DESKJABAR - Bukan hal yang mengenakkan jika harus mengingat tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur yang menewaskan ratusan orang dan luka-luka. Namun insiden ini tetap harus menjadi peringatan agar tak terjadi lagi peristiwa serupa di kemudian hari.

Bek Persib Achmad Jufriyanto merasakan tragedi Kanjuruhan Malang sangat menyesakkan dada. Bagi Jupe, panggilan akrab Achmad Jufriyanto, menciptakan keadaan nyaman saat menonton laga sepakbola tentu tak mesti didahului dengan peristiwa berdarah seperti itu.

Sepakbola, bukan ajang gontok-gontokan, apalagi permusuhan. Sepakbola merupakan sajian yang seharusnya menghibur penontonnya. Selain itu juga untuk pemersatu semua elemennya, penonton, pemain, manajemen, dll.

Kericuhan, kekacauan, permusuhan bahkan tragedi membuat Jupe merasa capek menyaksikkannya.

Baca Juga: Buntut Tragedi Berdarah di Kanjuruhan, PSSI Hentikan BRI Liga 1 2022 - 2023, Sampai Kapan?

Apalagi seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pasca laga Arema FC dan Persebaya yang berakhir dengan kekalahan Arema 2 - 3, Sabtu 2 Oktober 2022 malam.

Terjadi kericuhan sesaat setelah sejumlah Aremania merangsek masuk ke lapangan Kanjuruhan.

Keadaan berubah menjadi chaos, tatkala gas air mana dilepaskan. Penonton banyak yang panik, mencari jalan keluar yang sayangnya hanya satu pintu yang dituju. Mereka berdesakkan sambil beberapa kehabisan napas karena sesak, dan ada pula yang terinjak-injak. Alhasil 131 nyawa melayang, ratusan luka-luka.

Indonesia berkabung. Media sosial penuh ucapan belasungkawa, dan beberapa di antaranya mengungkapkan kemarahan atas kondisi ini dan meminta pengusutan fakta sebenarnya, termasuk pihak yang bersalah.

Baca Juga: Indonesia vs Palestina, Jumat 7 Oktober 2022 Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Di Pakansari Bogor Jabar

Persib Bandung juga menyampaikan empatinya dengan menggelar doa bersama, berkolaborasi dengan YPM Salman ITB, Rabu 5 Oktober 2022.

Usai acara doa bersama ini, Achmad Jufriyanto memberikan komentarnya. Menurutnya acara doa bersama sebagai empati terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang.

"Ini salah satu doa tulus dan belasungkawa terbaik, berharap tak ada kejadian lagi," katanya.

Achmad Jufriyanto sangat berharap keadaan persepakbolaan yang penuh kericuhan juga sering diwarnai dengan perseteruan antar suporter.

Baca Juga: MANTAN PACAR RONALDO Bikin Heboh: Lakukan Operasi Vagina Agar Kembali Perawan dan Bisa Menikah di Gereja

"Mau sampai kapan begini terus, jangan sampai kejadian lagi, ini yang terakhir," kata Jupe menegaskan.

Pemain bernomor punggung 16 ini mengaku capek melihat huru hara yang melingkupi dunia persepakbolaan Indonesia.

Makanya ia mengajak semua pihak untuk duduk bersama satu meja membahas bagaimana dunia persepakbolaan kita, dan mencari solusi terbaik untuk semua pihak.

"Kita juga sudah capek dengan situasi ini. Kita duduk bareng (suporter) mereka adalah pemain ke 12. Mari sama-sama lepaskan ego masing masing. Sudah saatnya kita duduk satu meja, tribun dengan damai," katanya.

Baca Juga: PASCA Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Lebih dari 6000 Tandatangani Petisi Desak Ketua Umum PSSI Mundur

Sehingga, katanya, esensi sepakbola tersampaikan, yakni dapat menjadi hiburan semua, pemain, pelatih juga para penonton. Jadi, sepakbola menjadi pemersatu kita semua.

Achmad Jufriyanto menilai tragedi Kanjuruhan merupakan kejadian yang sangat mahal jika untuk mengingatkan kita tentang pentingnya perdamaian, kenyamanan, keamanan di dunia olahraga, khususnya sepakbola.

"(Sebetulnya) gak harus ada korban. Jangan sampai mereka yang jadi korban meninggal sia-sia," katanya menegaskan.

Semua, tambahnya, harus berbenah, baik pemain, suporter, PT Liga Indonesia Baru, dll.

"Kita harus berpikir bagaimana sepakbola kita ke depan. (Itu) jauh lebih baik, itu yang harus kita pikirkan sekarang," ungkapnya mengakhiri pembicaraan.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler