DESKJABAR – Perlawanan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya Liga 1 Indonesia 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang mengisahkan catatan pilu.
Huru hara yang terjadi pada perlawanan Arema FC vs Persebaya mengakibatkan sekitar 182 orang meninggal dunia.
Salah satu pendukung pada perlawanan Arema FC (AFC) vs Persebaya, yaitu pendukung Arema FC tidak terima kesebelasan kesayangannya kalah.
Baca Juga: Update Daftar Nama Korban Tewas Pasca Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Jumlahnya Tembus 130 Orang
Huru hara AFC vs Persebaya mendapat sorotan selain media lokal juga mendapat perhatian media internasional.
Seperti dilansir DeskJabar.com dari straitstimes.com, korban tewas dalam penyerbuan sepak bola Indonesia melonjak menjadi 174, kata Wakil Gubernur Jawa Timur
Presiden Joko Widodo pada hari Minggu memerintahkan peninjauan keamanan perlawanan sepak bola, setelah kerumunan orang berdesak-desakan selama huru hara pada salah satu pertandingan tersebut.
Peristiwa itu menyebabkan setidaknya 174 orang tewas dalam salah satu bencana stadion terburuk dalam dunia.
Setelah perlawanan antara AFC dan Persebaya Surabaya di Jawa Timur pada Sabtu malam, pendukung tim yang kalah menyerbu lapangan untuk menyatakan ketidaksenangan mereka, kata polisi.
Kapolda Jawa Timur Niko Afinta mengatakan kepada wartawan bahwa insiden terinjak-injak dan mati lemas itu terjadi setelah pihak berwenang menembakkan gas air mata untuk meredakan situasi.
Setidaknya 174 orang tewas terinjak-injak, kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kepada media setempat, Minggu sore.
Sumber resmi atau yang didukung pemerintah lainnya menyebutkan angka antara 129 dan 182.
Rekaman video dari saluran berita lokal menunjukkan orang-orang bergegas ke lapangan dalam stadion di Malang dan gambar kantong mayat.
Seorang direktur rumah sakit mengatakan kepada TV lokal bahwa salah satu korban berusia lima tahun.
Setidaknya 180 orang terluka, demikian dilaporkan sebelumnya.
Dalam pernyataan sebelumnya pada hari Minggu, Nico mengatakan dua petugas polisi termasuk di antara yang tewas.
Diperkirakan 34 orang tewas di tempat kejadian sedangkan sisanya meninggal di rumah sakit, kata kepala polisi.
Presiden Jokowi minta agar pihak berwenang mesti mengevaluasi keamanan pertandingan secara menyeluruh, ia pun berharap peristiwa ini akan menjadi 'tragedi sepak bola terakhir di negara ini'.
Sementara itu, huru hara yang terjadi usai laga AFC melawan Persebaya Surabaya pada Liga pertama Indonesia tahun 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) mendapat sorotan dari berbagai media internasional.
Salah satu media asal Inggris, The Guardian menyebutkan 120 orang tewas dalam huru hara itu usai AFC harus menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Selain The Guardian, media asal Amerika Serikat, New York Times, dan The Straits Times turut mengabarkan soal huru hara itu.
Media asing menuliskan beberapa orang tewas setelah lusinan suporter masuk ke lapangan seusai pertandingan.***