DESKJABAR - El Clasico Indonesia jilid pertama BRI Liga 1 musim ini, bakal berlangsung sengit dan menguras emosi pelakunya di lapangan.
Pemain Persib Bandung dan Persija Jakarta diprediksi bakal tampil all out untuk meraih nilai positif di laga yang ketat ini.
Kedua kubu ingin jadi pemenang laga El Clasico. Bukan pecundang yang membuat pamor dan reputasinya tercoreng.
Karena itu, jauh-jauh hari Luis Milla berharap bobotoh yang datang langsung ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) memberi dukungan total.
"Kami ingin bersama bobotoh yang jadi pemain ke-12 berjuang bersama di lapangan," kata Luis Milla.
Dukungan positif dari pemain ke-12, diakui Luis Milla bakal membuat semangat tempur pasukannya bergelora.
Permainan rancak, pasti terhampar di lapangan. Dan harapannya, di ujung pertandingan, Maung Bandung yang jadi pemenangnya.
"Seperti dilaga lainnya, di El Clasico Indonesia ini kami ingin mendapatkan hasil yang bagus," ungkap Luis Milla pada wartawan kemarin, 20 September 2022.
Tapi karena yang dihadapi Persija, yang tengah dalam prestasi puncak, tidak mudah bagi Persib meraih kemenangan.
Sebaliknya, Persija juga ingin meraih hasil positif. Sekaligus menghentikan trend positif Maung Bandung.
Sikap dan perasaan itu, terpatri di hati Luis Milla dan Thomas Doll, yang baru pertama merasakan panasnya atmosfer El-clasico Indonesia.
Maklum keduanya berasal dari kasta sepak bola utama di dunia: Spanyol dan Jerman yang kental dengan reputasi jempolan.
"Karena itu saya berharap bobotoh yang datang ke stadion menaruh respek kepada tim rival, kepada Persija," ungkap Luis Milla.
Mantan pelatih timnas Indonesia tidak ingin ada noda di laga El-clasico Indonesia. Sekalipun atmosfernya sangat panas.
"Ini pertandingan besar. Jangan pernah ada insiden sebelum dan setelah pertandingan," tukas Luis Milla.
"Semua yang datang ke stadion, menyaksikan dan menikmati pertandingan. Tidak boleh terjadi hal apapun," sambung Luis Milla.***