DESKJABAR - Tidak seperti biasanya pelatih pengganti datang saat prestasi tim yang akan dibesutnya limbung karena rentetan kekalahan. Tidak dengan Luis Milla saat masuk Persib.
Luis Milla, pelatih anyar Persib Bandung pengganti Robert Alberts yang mengundurkan diri.
Luis Milla bergabung dengan Maung Bandung justru saat performa tim kembali menanjak usai dua kemenangan beruntun.
Budiman Yunus, pelatih sementara mampu menyulap Persib menjadi tim yang kembali diperhitungkan lawan-lawannya.
Itu setelah Budiman Yunus menuntun Persib mengalahkan PSIS Semarang 2-1 dan menghentikan PSS Sleman 1-0.
"Budiman sukses mengubah wajah Persib dalam sekejap. Itu fakta yang harus diakui," kata legenda Persib Sujana.
"Tapi Persib tetap butuh pelatih kepala untuk meneruskan langkah positif yang sudah diberikan Budiman," sambung Sujana.
Budiman Yunus memang tidak bisa terus memimpin Maung Bandung. Dia belum memiliki lisensi diploma Pro AFC, syarat pelatih kepala di Liga 1.
Suka tidak suka, Budiman Yunus harus mengembalikan mandatnya sebagai pelatih sementara ke Luis Milla.
Baca Juga: Usaha Dari Modal Hutang Riba, Bagaimana Cara Taubatnya?, Kata Buya Yahya, Sederhana dan Mudah
"Saya kembali ke posisi semula sebagai asisten. Karena memang saya hanya pelatih sementara," bilang Budiman Yunus, usai menang 1-0 dari PSS Sleman.
Kini, masa depan prestasi Maung Bandung di tangan Luis Milla. Yang pengalamanya sebagai pelatih sangat mumpuni.
Timnas Spanyol U21 diantarkan Luis Milla jadi juara Eropa 2011. Bukti tangan dingin Luis Milla yang jempolan memegang tim.
Bersama timmas Indonesia yang ditanganinya pada 2017-2018, Luis Milla membawa Indonesia lolos ke babak 16 Besar Asian Games 2018.
"Luis Mila adalah sosok pelatih yang cepat menilai karakter pemain," ungkap legenda Persib lainnya Yudi Guntara.
Di saat seperti ini, aku Yudi Guntara, Persib sangat membutuhkan pelatih yang pintar melihat karakter pemain.
Dengan kelebihannya menilai karakter pemain, Luis Milla bisa cepat beradaptasi dengan Marc Klok dan kawan-kawan
"Luis Milla bisa langsung membuat kekompakan dan team work yang bagus. Seperti saat dia membangun timnas Indonesia," tutur Yudi Guntara.
"Tapi proses menuju ke sana, Luis Milla harus melibatkan Budiman dan Yaya, yang selama ini sudah bersama tim," sambung gelandang serang Persib era 90-an pada Deskjabar belum lama ini.***