DESKJABAR - Bruno Cantanhede tampil menggila bersama Persib Bandung. Striker berpaspor Brazil itu mencetak dua gol setiap pertandingan.
Kehebatan dan keganasan Bruno Cantanhede mengoyak jala lawan, membuatnya ditakuti semua kiper pesaing Persib.
Pasalnya, semua bola sulit yang datang ke Bruno Cantanhede bisa dikonversi jadi gol. Apalagi ketika Bruno Cantanhede dapat ruang tembak.
Pasti jaring lawan busa dijebol Bruno Cantanhede. Kiper Arema FC dan Madura United merasakan keganasan Bruno Cantanhede menjebol gawangnya.
Baca Juga: Sedekah dari Uang Haram, Judi atau Riba, Bisakah Membersihkan Harta? Simak Ustadz Khalid Basalamah
"Pergerakkan Bruno sangat liar. Dia bisa nunggu umpan atau mengkreasi serangan sendiri untuk mencetak gol," kata legenda Persib Yudi Guntara.
"Aksinya lugas. Tengil juga. Tipenya slugger. Main seruduk aja bola yang datang. Sekilas mirip sama Ezechiel N'Douassel," sambung Yudi Guntara pada DeskJabar.com, Selasa 15 Maret 2022.
Lewat aksinya Bruno Cantanhede, lini serang Persib makin berbahaya. Produktif dan selalu menjanjikan kemenangan sempurna.
Ketajaman Bruno Cantanhede merobek jala lawan, setara dengan kemampuan David da Silva mengukir gol buat Maung Bandung.
Baca Juga: MISTERI KASUS SUBANG, Seorang Saksi Kasus Pembunuh TUTI dan AMEL, Ternyata Punya Jabatan Penting
Buntutnya Persib satu-satunya jadi pesaing Bali United untuk menjadi juara kompetisi Liga 1 musim ini. Yang menyisakan tiga laga lagi.
"Beruntung banget Persib punya Bruno Cantanhede dan David da Silva yang sama-sama piawai menjebol gawang lawan," ucap gelandang serang Persib era 9-an.
"Sayangnya, Bruno Cantanhede memunculkan ketajamannya di akhir musim. Ketika Liga 1 tinggal lima laga lagi," Yudi Guntara menambahkan.
Bruno Cantanhede memang telat menjadi algojo Persib. Dia tajam mencetak gol di pekan 30 dan 31, saat bentrok dengan Arema dan Madura United.
Sementara di sepuluh laga sebelumnya, Bruno Cantanhede cuma mencetak satu gol saat debut melawan Persita Tangerang.
"Telat cetak gol. Telat adaptasi. Bruno nggak punya waktu banyak berlatih bersama timnya saat mendarat di Bandung," alas Yudi Guntara.
Situasi makin sulit karena Bruno Cantanhede tidak bisa menyatu dengan tandemnya David da Silva. Keduanya justru gacor setelah dimainkan terpisah.
Wajar jika kemudian Persib kalah start dari Bali United dalam berburu gelar juara di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Baca Juga: Jual Tiket MotoGP Mandalika: Pahami Tempat Penukaran Tiket MotoGP 2022, Ini Harga Tiketnya
"Tapi itu risiko yang harus diterima Persib. Karena membuang Wander Luiz dan mendatangkan Bruno ada pertaruhan di permainan Persib," cerita Yudi Guntara.***