Penampilan Duet Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu Jadi Pembicaraan di China, Ada Pula yang Nyinyir

4 Agustus 2021, 07:50 WIB
Setelah menjadi pemenang di badminton kategori ganda putri di Olimpiade Tokyo 2021, Greysia dan Apriyani mendapatkan berbagai hadiah dari banyak pihak. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

DESKJABAR – Keberhasilan Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi bahan pembicaraan rame di sebuah forum yang membicarakan soal bulutangkis di China.

Ada yang memuji tapi banyak juga yang nyinyir, karena duet Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu dengan mengejutkan bisa menembus dominasi pasangan-pasangan China, Korea, dan Jepang.

Banyak diantara mereka nyinyir karena rupanya tidak terima ganda putri China unggulan dua Chen Qing Chen/Jia Yi Fan bisa dikalahkan  19-21, 15-21 oleh pasangan dari Indonesia tersebut. Hingga mereka mempertanyakan soal keberadaan pelatih Korea di tim China.

Baca Juga: Yuk Mengenal Perbedaan Tabung Oksigen Medis dengan Oksigen Industri

Mereka yang nyinyir menilai sejak jauh-jauh hari duet Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu menjalankan taktik licik sehingga lawan-lawan mereka menganggap sebelah mata kepada pasangan asal Indonesia tersebut.

“Performa Polii/Rahayu di paruh tahun 2019 perlahan-lahan menurun, membuat semua pasangan menganggap enteng mereka, terutama ganda putri dari Tiongkok, yang dilatih Kang Kyung Jin dalam hal menyerang/bertahan,” tuturnya.

“Durasi pertandingan jadi semakin pendek karena tidak perlu khawatir pasangan Polii/Rahayu,” lanjutnya.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Mudah Mencairkan Daging Beku dari Freezer yang Cepat, Aman, serta Bebas Kuman

“Polii/Rahayu kali ini di olimpiade bermain sangat sabar. Pemilihan arah bola mereka sering di luar dugaan kita,” tuturnya.

“Pada akhirnya dengan beragam faktor di atas menjadi satu, Polii/Rahayu berhasil juara olimpiade. Saya hanya bisa bilang Polii/Rahayu cukup licik,” ujarnya.

Bahasan ini menjadi rame di Badmintontalk #Forum Tingkok yang membahas soal Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam forum yang cukup banyak menyedot peserta pembicara, ada juga yang nyinyir soal servis forehand Greysia Polii.

Umumnya memang dalam permainan ganda, bak ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran, pemain lebih banyak menggunakan servis backhand.

Baca Juga: 1 Muharram 1443 H Segera Tiba, Yuk Mengenal Kalender Hijriah dan Arti-Arti Nama Bulan Didalamnya

“Setelah 1992, Polii adalah pemain dengan servis forehand pertama yang  berhasil merebut medali emas ganda putri di olimpiade,” tuturnya.

“Polii telah mengubah servisnya menjadi servis forehand, ternyata malah menyapu bersih smeua lawannya,” papar seorang anggota forum.

“Kenapa Polii tidak servis backhand ya (seperti yang lain)?”

“Pemain profesional masa tidak bisa menguasai,” paparnya.

Baca Juga: Amanda Manopo, Bintang Sinetron Ikatan Cinta, Biodata, Agama, dan Bisnis nya

Forum juga menyoroti soal kehadiran pelatih ganda putri asal Korea yakni Kang Kyung Jin sebagai pelatih ganda putri China.

Bahkan mereka menilai bahwa tana kehadiran Li Yongbo ganda putri China sulit untuk bisa juara.

“Tiongkok mengundang pelaih ganda putri dari Korea, apakah standarnya lebih tinggi dari pelatih dlaam negeri (Tiongkok)?” tanya peserta.

“Dilihat pada pertandingan final ganda putri tidak ada gunanya sama sekali (mengundang pelatih Korea),” tuturnya.

“Ganda putri tanpa Li Yongbo pada dasarnya tidak bisa juara,” tutur yang lain.

Baca Juga: Sekjend POGI Prof. Budi Wiweko: Ibu Hamil Jangan Ragu Vaksinasi Covid-19,

Namun ada peserta yang menolak untuk mengelu-elukan Li Yongbo.

“Tak usah mengelu-elukan Li Yongbo lagi. Yang menentukan hasil pertandingan itu skill dan mental pemain sendiri Okay,” tuturnya.

Ada juga peserta yang memuji penampilan duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

“Pasangan Indonesia memiliki mental dan kerjasama pasangan yang lebih baik. Rahayu yang berusia 23 tahun daya juangnya sangat maksimal,” tuturnya.

“Pasangan Tiongkok terlalu banyak kesalahan dalam bermain ganda, raket pun berbenturan, bola drop di depan net pun ragu-ragu, saling mengalah bola ke pasangan,” paparnya.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Badminton Talk

Tags

Terkini

Terpopuler