Mengenang RA Kartini, Juru Selamat Perempuan Indonesia dari Gelap Menuju Terang

- 21 April 2024, 08:15 WIB
Ilustrasi sosok RA Kartini dalam sampul buku
Ilustrasi sosok RA Kartini dalam sampul buku /ANTARA/HO-Perpustakaan Jakarta PDS HB Jassin/

Habis Gelap Terbitlah Terang

J.H Abendanon memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan Kartini. Ia adalah orang yang memberikan beasiswa kepada Kartini untuk bersekolah di Belanda, tetapi ditolak mengingat saat itu Kartini terpaksa harus menikah.

Baca Juga: 61 Petani Muda Magang ke Taiwan Belajar Teknik Agrobisnis

Salah satu suratnya kepada J.H Abendanon berbunyi, "Tahukah Anda apa yang ada di pikiran perempuan Jawa? Mereka hidup hanya untuk menikah. Tidak peduli menjadi istri ke berapa."

J.H Abendanon-lah yang kemudian mengumpulkan surat-surat Kartini yang sarat akan nilai-nilai emansipasi, perjuangan, dan perlawanan terhadap penjajahan dalam sebuah buku yang judulnya diterjemahkan dalam Bahasa Melayu, "Habis Gelap Terbitlah Terang."

Buku tersebut diterbitkan tujuh tahun setelah Kartini meninggal di usia 25 tahun pada 17 September 1904, usai melahirkan anak pertamanya, Soesalit Djojohadhiningrat.

Hari Kartini ditetapkan sebagai hari penting dalam sejarah Indonesia pada masa Presiden Soekarno, yang kala itu mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.

Keputusan tersebut sekaligus menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.***

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah