DESKJABAR - Jalan Sukabumi Bogor terputus akibat terjadi longsor di Kampung Cipanggulan RT 07 RW 07 Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada Pukul 18.45 WIB Sabtu, 1 April 2024 malam.
Dampak dari longsor yang menimbun jalan negara yang menghubungkan Sukabumi dan Bogor, arus lalulintas lumpuh dan terputus hampir 15 jam.
Beruntung Jalan Tol Bocimi Seksi II telah beroperasi jadi kendaraan yang akan menuju dari Sukabumi ke Bogor maupun sebaliknya bisa keluar GT Parung Kuda.
Namun demikian kendaraan seperti motor dan angkot dari arah Sukabumi menuju wilayah Kecamatan Cicurug setelah pertigaan dari GT Parungkuda tidak dapat melewati Bojongkokosan karena tertutup material longsoran.
Arus kendaraan dialihkan ke Jalan alternatif
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Parungkuda, Kompol Aah Hermawan mengatakan, bagi pengguna jalan dari arah Sukabumi ke arah Bogor bisa melewati jalan Stasiun Parungkuda.
Dan kendaraan dari arah Bogor ke Sukabumi bisa lewat PT Longvin, sedangkan kendaran besar dihimbau untuk melewati Jalan Tol Bocimi.
Dinas PUPR dan BPBD Singkirkan Material Longsor
Dibantu alat berat Eskapator petugas dari dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Sukabumi terus berupaya dan berusaha menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan.
"Kami bekerja menyingkirkan material longsor dibantu alat berat ini dari mulai jam 20.00 WIB malam, hingga Selasa pagi pukul 08.30 WIB baru selesai.
Derita Karyawan Pabrik di Sukabumi
Dampak dari terjadinya longsor yang menutup jalan negara tersebut, berimbas kepada karyawan pabrik yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan area longsor.
Angkot dari arah Sukabumi yang biasa melewati lokasi pabrik para karyawan bekerja tidak dapat dilalui angkutan kota (angkot).
Para sopir angkot hanya bisa mengantarkan para penumpangnya dari arah sukabumi mendekati lokasi longsor, dan putar balik, sementara penumpang turun lalu berjalan kaki menembus material longsor.
Pengakuan Karyawan Pabrik
Menetahui adanya peristiwa longsor di Bojongkokosan, salah satu Karyawan pabrik bernama Susi (23) mengaku, berangkat dari rumahnya lebih pagi dari biasannya.
Kalau biasanya kata Susi, berangkat Jam 06.00 WIb dari rumah di Cibadak, karena adanya longsor, jadi berangkat lewbih awal jam 05.30 WIB.
"Angkot tiba bisa lewat, akhir saya jalan kaki menembus material longsor, meskipun berbahaya tapi ya mau gimana lagi, lahaula aja," ujarnya.
Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh ya paling sekitar 500 meter dari lokasi turun dari angkot ke lokasi pabrik tempat saya kerja, tapi lumayan cukup melelahkan, karena jalannya licin dan kotor.
"Iya cape dan lelah juga, tapi untungnya saya kan tidak sendirina, banyakan dengan karyawan yang lain juga jalan barengan," ucapnya.
Dalam Peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun jalan nasional terputus, kendaraan kecil dan motor dialihkan ke jalan alternatif. Dan jalan negara tersebut baru bisa dilewati kendaraan pada pukul 09.00 WIB Selasa, 2 Maret 2024 pagi.***