Dalam 3 Jam Gunung Semeru di Jatim Erupsi 3 Kali, Waspadai Awan Panas dan Guguran Lava

- 24 Maret 2024, 08:45 WIB
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu 23 Mare 2024.
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu 23 Mare 2024. / ANTARA/HO-PVMBG/

DESKJABAR - Dalam kurun waktu 3 jam, Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi sebanyak 3 kali. Erupsi pertama pada pukul 05.44 WIB, kedua pukul 07.28 WIB dan ketiga pukul 08.07 WIB, pada Sabtu 23 Maret 2024.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi di Lumajang mengatakan, erupsi Gunung Semeru pertama dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak (4.276 meter di atas permukaan laut).

"Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik", ujarnya.

Kemudian pada erupsi kedua yang terjadi pukul 07.28 WIB dengan tinggi kolom letusan disertai abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak (4.376 m di atas permukaan laut).

Baca Juga: Hari ini 3 Wakil Indonesia Tampil di Final Swiss Open 2024, Gregoria Tantang Unggulan 1 dari Spanyol

Baca Juga: Joe Biden Telepon Prabowo Ucapkan Selamat dan Berjanji Memperkuat Kerja Sama dengan Indonesia

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 75 detik.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian juga melaporkan kembali terjadinya erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada pukul 08:07 WIB dan letusannya lebih tinggi dibandingkan erupsi pertama dan kedua.

"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter atau 1 kilometer di atas puncak (4.676 meter di atas permukaan laut)," katanya.

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 73 detik.

Berdasarkan data, sejak 1 Januari 2-23 hingga 23 Maret 2024 dalam laporan Kementerian ESDM melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) tercatat sebanyak 129 kali jumlah letusan Gunung Semeru

Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Antusiasme Puluhan Peserta Mengikuti Diskusi Komunitas Gada Membaca di Ciamis

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x