Sementara itu pengamat politik Ujang Komarudin menilai, usulan itu untuk menjaga kuasa jokowi terhadap keberadaan partai politik.
Sebagaimana dikutip deskjabar.com dari kanal YouTube tvOne yang diunggah pada Rabu, 13 Maret 2024.
Ujang menganggap, sejatinya memegang kendali kuasa partai pendukung capres lebih tepat disematkan kepada presiden terpilih.
"Bagaimanapun soal ketua koalisi partai-partai itu ada pada genggaman tangan presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024," ujarnya.
Ujang mengatakan, usulan PSI agar Jokowi menjadi ketua Koalisi Parpol itu sangat tidak tepat.
"Melihat usulan itu untuk menjaga kekuasaan Jokowi agar Jokowi tetap mempunyai power, agar tetap mempunyai kendali agar tetap punya kekuasaan, agar tetap memegang partai-partai, sehingga kekuasaannya tetap langgeng ke depan," tuturnya.
Jabatan Jokowi sebagai Presiden RI akan habis di bulan Oktober 2024 nanti.
Ujang juga melihat kemungkinan partai-partai akan banyak yang menolak dengan dijadikannya Jokowi sebagai ketua koalisi partai tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Agar Puasa di Bulan Ramadhan Tidak Lemas dan Semangat Bekerja