Info Gempa Banten Terkini, BMKG Sebut Tiga Daerah Rawan Gempa Bumi dan Tsunami: Pandeglang, Lebak, Sukabumi

- 26 Februari 2024, 12:25 WIB
BMKG sebut endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten. Tiga daerah yang rawan gempa bumi dan tsunami adalah Pandeglang, Lebak, Sukabumi.
BMKG sebut endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten. Tiga daerah yang rawan gempa bumi dan tsunami adalah Pandeglang, Lebak, Sukabumi. /ANTARA/BMKG/

DESKJABAR - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut tiga daerah di Provinsi Banten dan Jawa Barat ini tergolong rawan gempa bumi dan tsunami. Ketiganya adalah Kabupaten Pandeglang dan Lebak di Provinsi Banten, serta Sukabumi di Jabar.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengungkapkan hal itu saat memberikan keterangan di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.

"Wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami. Maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan nonstruktural," tutur Muhammad Wafid seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 26 Februari 2024, Klaim MAC10 Ribbit Rain, Ribbit Rider, Dll, di Booyah Pass Season 15

Ia menjelaskan, endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten.

Seperti diberitakan, pada Minggu, 25 Februari 2024, terjadi dua gempa bumi yang mengguncang pesisir selatan Provinsi Banten.

Gempa pertama terjadi pukul 20.07 WIB dengan kekuatan 5,6 Magnitudo pada kedalaman 23 kilometer. Gempa kedua dengan kekuatan 5,1 Magnitudo terjadi pada pukul 22.04 WIB.

Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah kawasan selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten, serta getaran terasa hingga Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

BMKG menjelaskan, morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran, dataran bergelombang, perbukitan bergelombang, hingga terjal. Wilayah pantai secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).

Baca Juga: Daftar Kematian Petugas Pemilu 2024 Beda Versi: KPU Sebut 90, Kemenkes Catat 108, Mayoritas Sakit Jantung

Daerah tersebut, kata Muhammad Wafid melanjutkan, pada umumnya tersusun oleh batuan berumur tersier berupa batuan sedimen, yaitu batu pasir, batu lempung, batu lanau, batu gamping, dan batuan rombakan gunung api, serta endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda dan setempat aluvial rawa.

Menurut dia, sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Ia menjelaskan, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut hingga tenggara.

Badan Geologi juga mengungkapkan sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi tinggi.

Kejadian gempa bumi itu tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, dan diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x