"Jujur saja, awalnya sampai kena mental. Tapi, karena dorongan teman-teman PRT, dan aku juga mikir kalau nggak semua paham, nggak semua tahu aku. Makanya maju terus,” katanya.
Sejak awal punya niat maju sebagai caleg DPRD DKI, Yuni mengatakan tidak pernah menargetkan jumlah suara yang akan didapat. Sebab itulah saat mengetahui dirinya sudah mendapat suara 20.000 lebih, Yuni mengaku kaget tidak percaya.
"Justru malah aku dapat suara segini, wah, kok banyak juga ya. Alhamdulillah sih, makasih banget masih ada orang yang percaya dengan saya", katanya.
Caleg dhuafa
Yuni mengibaratkan dirinya hanyalah sebagai caleg dhuafa, lantaran tidak memiliki modal besar untuk berkampanye seprti kebanyakan calon lain, apalago dika dibandingkan dengan istri Uya Kuya Atrid Kuya.
"Kalau saya sendiri dari Partai Buruh kan kita bilangnya caleg dhuafa ya, yang istilahnya nggak punya modal. Walaupun punya modal istilahnya dari pribadi sendiri, sebisa kita. Saya menyiasatinya dari upah saya sedikit demi sedikit," ungkapnya.
Yuni bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan banyak terimakasih kepada semua yang telah memilihnya di Pemilu Legislatif DPRD DKI Jakarta yang baru saja berlalu.
"Aku terima kasih saja sih sama teman-teman, kawan-kawan yang sudah milih aku. Kita lihat saja suara nanti yang real-nya. Kalau sekarang kan penghitungannya baru sementara, Kalau nanti sudah pasti, baru deh ketahuan suara aku berapa," ujar Yuni.
Ditanya soal pencalonannya, Yuni mengaku hal itu berkat dorongan dari majikan tempanya bekerja, dan teman-temannya di Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT), dimana ia sudah bergabung sejak 2014 dan kini menjadi salahseorang pengurus.