Pengamat: Rakyat Jangan Mau Digiring Hasil Survei Capres

- 28 Desember 2023, 19:05 WIB
Tiga pasangan capres
Tiga pasangan capres /

DESKJABAR - Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai hasil survei tidak bisa dijadikan pegangan untuk mengambil keputusan dalam Pemilu 2024.

Hal itu dikarenakan hasil survei yang dikeluarkan lembaga survei kerap berbeda di luar batas margin of error. Padahal seharusnya, perbedaan hasil tidak akan menjadi masalah jika masih berada pada batas margin of error.

"Saya melihat hasil survei di Indonesia tidak boleh menjadi acuan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengambil keputusan, buktinya ada berbeda," tegas Emrus, Kamis 28 Desember 2023.

Baca Juga: Jumlah Penerbangan Meningkat 17% di Tahun 2023, AirNav Optimis Menyambut Tahun 2024

Ia pun meminta agar publik berhati-hati dengan opini yang bisa terbentuk dari hasil survei. "Supaya kita tidak digiring," ungkapnya.

Publik pun diminta untuk bersikap kritis terhadap hasil survei elektabilitas pasangan calon. "Sepanjang tidak dibuka sumber pendanaannya, sepanjang itu pubik harus pertanyakan hasil survei. Jangan langsung terima hasil survei. Bongkar sumber pendanaan, bongkar metodologinya, termasuk kuesionernya," tambahnya.

Emrus menambahkan metodologi survei yang digunakan lembaga survei pun perlu didiskusikan lebih lanjut. Selain metodologi, pertanyaan survei pun berbunyi jika pemilu dilakukan hari ini. "Itu kan pada saat kalau andaikan pemilu hari ini. Artinya sangat dinamis," ujarnya.

Komunikolog itu juga menyebut beberapa contoh pilkada yang justru dimenangkan oleh paslon dengan elektabilitas rendah dan tidak diunggulkan. "Coba cek beberapa pilkada yang justru dimenangkan kandidat dengan elektabilitas rendah," katanya.

Sebelumnya, dua lembaga survei kenamaan, CSIS dan Indikator Politik mengeluarkan hasil survei elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden. Hasil survei CSIS menyebutkan paslon Ganjar-Mahfud unggul 43,7%, Anies-Muhaimin 26.1% dan Ganjar-Mahfud 19.4%.(Survei 13 - 18 Desember 2023). Namun survei Indikator Politik yang digelar pada 23-24 Desember 2023 terhadap 1.217 responden
menunjukkan berbeda, yaitu: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7%, Ganjar-Mahfud 24,5%, Anies-Muhaimin 21%. Perbedaan ini cukup mencolok, meski survei dilakukan dalam waktu yang berdekatan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah