MUI Mengaku Kagum Kiprah Imam Ukraina

- 26 Desember 2023, 11:24 WIB
MUI lakukan kunjungannya ke Ukraina selama 10 hari.
MUI lakukan kunjungannya ke Ukraina selama 10 hari. /

Senada dengan KH Arif, Yanuardi Syukur Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI dan dosen Antropologi Universitas Khairun (Unkhair), Ternate menuturkan pihak MUI membahas tentang potensi kerjasama antara komunitas Islam di Ukraina dan Indonesia.

“Kerjasama yang berkelanjutan antara komunitas Islam kedua negara adalah bentuk ‘people to people contact’ antara kedua negara. Umat Islam terikat oleh rasa ukhuwah islamiyah atau persaudaraan berbasis keislaman di manapun mereka berada,” paparnya.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, adalah ukhuwah basyariyah atau persaudaraan yang berbasis pada kemanusiaan. Untuk itu perlu juga dibangun riset komparatif terkait agama dan masyarakat di Indonesia dan Ukraina.

Dia mengakui saat ini memang teramat kurang peneliti kita yang mengeksplorasi berbagai hal terkait Ukraina apalagi yang berkaitan dengan komunitas muslim di Tatar Krimea yang merupakan penduduk asli di Semenanjung Krimea yang sekarang di bawah aneksasi Rusia.

Untuk itu diperlukan sekali studi studi lanjutan atau kolaborasi berkelanjutan berkaitan dengan identitas budaya dinamika dan bagaimana komunitas Islam berinteraksi dengan masyarakat dan negara khususnya di dunia Barat.

Selain bertemu Sheikh Murat Suleymanov, delegasi masyarakat sipil Indonesia juga bertemu Sheikh Ayder Rustemov, pemimpin Mufti untuk Muslim Tartar Krimea yang sampai saat ini ikut berjuang secara langsung mempertahankan kemerdekaan Ukraina.

“Kami meminta bantuan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar untuk mendukung kami. Jangan dibohongi Rusia yang memainkan kartu Palestina. Sudah lama kami bangsa Ukraina mengakui Palestina sebagai sebagai negara,” tegasnya kepada delegasi Indonesia.

Menariknya diskusi dengan Sheikh Ayder Rustemov yang berlangsung akrab tersebut harus dilakukan delegasi Indonesia di shelter perlindungan bawah tanah karena adanya ancaman serangan udara dari pihak Rusia terhadap Ibukota Kyiv.

Baca Juga: Semarak Natal dan Tahun Baru, Ini Channel Transaksi Digital BNI

Selain Yanuardi Syukur dan KH Arif Fahrudin delegasi masyarakat sipil Indonesia terdiri dari Radityo Dharmaputra (Dosen Universitas Airlangga Surabaya), H. Mokhamad Mahdum (Wakil Ketua BAZNAS RI), Moses Caesar Assa (Tenaga Ahli Komisi 1 DPR RI), dan DR Algooth Putranto (Dosen Universitas Pembangunan Jaya).

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah