Network
DESKJABAR - Jelang Pemilu 2024, ruang digital semakin meningkat dan riuh, saat ini sudah mulai keluar berbagai ocehan dan nada menjelekan calon tertentu, begitu juga terhadap calon lainnya sehingga berpotensi untuk terjadinya kegaduhan bahkan konflik.
Dari itulah Polri memandang perlu untuk perlunya literasi di ruang digital lewat konten konten yang sebaliknya yakni menyejukan. Tentu saja konten seperti ini perlu dilakukan secara masif agar bisa menghalau isu yang negatif.
"Literasi di ruang digital lewat konten-konten yang menyejukkan perlu dimasifkan untuk menciptakan Pemilu 2024 yang damai, aman, kondusif, sejuk dan bermartabat," Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho.
Baca Juga: MTQ Ke-45 2023 Kabupaten Ciamis : Bupati Janjikan Rp 500 juta untuk Masjid Al Qausain Banjarsari
Dia juga mengatakan Pemilu 2019 menjadi acuan untuk terus mengevaluasi dan menyusun berbagai upaya-upaya pencegahan kerawanan.
"Ruang digital dengan konten-konten yang menyejukkan perlu terus dimasifkan demi menciptakan pemilu yang aman, damai, sejuk serta bermartabat," jelas Sandi saat menerima audiensi Ikatan Wartawan Online (IWO).
Sandi menjelaskan, perlu kolaborasi dengan media untuk memasifkan literasi di ruang digital secara merata. Hal ini menjadi salah satu yang menjadi perhatian Polri dalam mengawal Pemilu 2024.
"Sebagai upayanya beberapa waktu yang lalu Polri telah mengundang para Pemred media," tukasnya.***
