“Performance mobile banking BTN dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan baik dari posisi user, jumlah transaksi maupun volume transaksinya,” kata Andi.
Hal itu bisa dibuktikan dari peningkat jumlah transaksi melalui mobile banking BTN yang tahun ini diprediksi bisa menembus angka 262 juta transaksi atau diperkirakan naik 51 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Siapa akan Memimpin Tasikmalaya ? Prediksi Kandidat Calon Wali Kota dan Bupati Pemilu 2024
Bahkan kalau dilihat rata-rata per bulan pertumbuhannya mencapai 83 persen, di mana pada tahun 2022 jumlah transaksi melalui mobile banking BTN baru mencapai 14.532.788 transaksi per bulan. Sepanjang 2023 ini, rata-rata transaksi per bulannya menembus 26.630.375 transaksi.
Sementara itu, Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo menegaskan bahwa proses transformasi membutuhkan perjalanan yang panjang yang tak cukup dilakukan dalam kurun waktu setahun ataupun dua tahun.
Meski demikian, Setiyo Wibowo mengakui sejak 2020 hingga 2021, BTN telah meletakkan pondasi terhadap bisnis perseroan.
“Yang paling pertama kita lakukan adalah memperbaki tata kelola sebagai pondasi untuk memperbaiki kinerja perseroan. Selain itu ada perubahan proses bisnis, perubahan pengolahan bisnis dan cara kita memberikan keputusan bisnis juga kita atur tata kelolanya,” ujar Setiyo Wibowo.
Setiyo Wibowo jugq menambahkan, proses disrupsi digital Bank BTN sendiri mulai dilakukan pada tahun 2022 hingga 2023 ini, di mana BTN tetap fokus terhadap KPR, tetapi juga mulai membuka segmen baru. ***
Pantau berita-berita DeskJabar lainnya di GOOGLE NEWS