Kemnaker Perkuat Program Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim Secara Efektif dan Tepat Sasaran

- 13 Agustus 2023, 19:01 WIB
Focus Grup Discussion (FGD) Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim Sektor Ketenagakerjaan, di Bogor.
Focus Grup Discussion (FGD) Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim Sektor Ketenagakerjaan, di Bogor. /Humas Kemnaker /

DESKJABAR- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus memperkuat sejumlah program dan kebijakan bidang ketenagakerjaan.

Program tersebut merupakan dalam rangka mengimplementasikan Instruksi Presiden RI (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia.

Penguatan program dan kebijakan ini juga diharapkan mampu mempercepat capaian targer Inpres tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menaker, Caswiyono Rusydie Cw, pada Focus Grup Discussion (FGD) Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim Sektor Ketenagakerjaan, di Bogor.

"Pemerintah menargetkan pengentasan kemiskinan esktrim akan selesai di tahun 2024. Target optimis ini hanya akan tercapai jika seluruh K/L dan pemerintah daerah merumuskan kebijakan dan melaksanakan berbagai program pengentasan kemiskinan secara efektif dan tepat sasaran," kata Caswiyono.

Baca Juga: Dalam Rangka Memperingati HUT ke-76, Kemnaker Gelar Lomba Menarik hingga Bakti Sosial

Caswiyono mengatakan, sejumlah kebijakan dan program tersebut di antaranya perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan lapangan pekerjaan yang ada;

1. Pelatihan program vokasi untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem

2. Perluasan cakupan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat miskin ekstrem.

Menurut Caswiyono, instruksi tersebut telah dituangkan ke dalam rencana aksi dan stranas, serta diejawantahkan ke dalam berbagai tagging program lintas K/L.

"Harapannya, berbagai program lintas K/L ini dapat disinergikan untuk mendukung penurunan kemiskinan ekstrem secara lebih terpadu, terintegrasi, komprehensif, dan tepat sasaran," lanjutnya.

Baca Juga: Kabar Baik Dapat Afirmasi Bagi Para Guru yang Memiliki TMT 2005 hingga 2015 di PPG Daljab 2023

FGD yang digelar pada 9 sampai dengan 11 Agustus 2023 itu dimaksudkan sebagai upaya untuk memahami secara mendalam peta dan akar-akar kemiskinan ekstrim, tata kelola data kemiskinan hingga berbagai pendekatan dan strategi pengentasan kemiskinan yang efektif.

Hasil diskusi ini akan menjadi dasar perumusan kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrim melalui sektor ketenagakerjaan.

"Hanya dengan basis riset yang kredibel dan pemahaman terhadap persoalan kemiskinan yang tepat, kebijakan pengentasan kemiskinan tidak lagi asal-asalan atau hanya menggugurkan program," tegas kandidat doktor IPB University ini.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Manajemen Kinerja Kemnaker, Hery Budoyo, mengatakan bahwa, diskusi ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan penyusunan rancangan teknokratik Renstra Kemnaker periode berikutnya (2025-2029).

Baca Juga: Masyarakat luas bisa manfaatkan Promo Satset dari KAI di bulan Agustus 2023, Ada tiket Kereta Api Eksekutif

"Ini menjadi momentum untuk mengevaluasi program-program Kemnaker yang mendukung penurunan kemiskinan ekstrem, yang kemudian dapat menjadi input bagi rancangan teknokratik Renstra tersebut," tegas Hery Budoyo. ***

Pantau berita-berita DeskJabar lainnya di GOOGLE NEWS.

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah