DESKJABAR – Seusai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI 2024 (Pilpres 2024), kepala negara dan kabinet pemerintahan di tanah air akan berganti. Lalu, bagaimana dengan nasib Kartu Prakerja, berhenti atau berlanjut?
Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari memberikan penjelasan pada acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) di Badung, Bali, Senin, 3 Juli 2023.
Sebagai informasi, Kartu Prakerja merupakan program yang diperkenalkan Presiden Joko Widodo di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Program Kartu Prakerja bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada WNI pencari kerja.
Program kartu Prakerja dimulai dengan Gelombang 1 yang diluncurkan pada tanggal 11 April 2020. Hingga Juli 2023, program Kartu Prakerja sudah memasuki Gelombang 56.
Terkait perubahan periode pemerintahan pada 2024, Denni Purbasari mengungkapkan bahwa pemerintah telah memastikan program Kartu Prakerja tetap berlanjut.
"Yang pasti, 2024 Kartu Prakerja lanjut. Ini sudah disampaikan oleh Presiden pada Temu Raya di Sentul, Bogor, tahun lalu," ujarnya saat dikonfirmasi Antara di Badung, Bali.
Agar program Kartu Prakerja berjalan dengan baik
Lebih lanjut, Denni Purbasari menjelaskan, ia masih mendiskusikan soal anggaran dan kuota pelaksanaan program Kartu Prakerja bersama dengan Komite Prakerja.