PENYEBAB GEMPA BANTUL Menurut BMKG: Ada Korban Jiwa, Luka-Luka, Rumah Rusak dan Listrik Terputus

- 1 Juli 2023, 06:00 WIB
Rumah rusak akibat gempa Bantul. Selain itu 1 orang dilaporkan meninggal dunia, puluhan rumah rusak rusak ringan hingga sedang dan jaringan listrik terputus di beberapa tempat.
Rumah rusak akibat gempa Bantul. Selain itu 1 orang dilaporkan meninggal dunia, puluhan rumah rusak rusak ringan hingga sedang dan jaringan listrik terputus di beberapa tempat. /Facebook BNPB/

DESKJABAR - Update info terkini gempa Bantul yang terjadi Jumat 30 Juni 2023 pukul 19. 57 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam akun resmi Twitter @TRCBPBDDIY menyebutkan, 1 orang dilaporkan meninggal dunia dan belasan luka-luka.

Selain itu, sejumlah rumah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah rusak ringan hingga sedang. Kemudian di Kabupaten Kebumen, jaringan listrik dilaporkan terputus di beberapa tempat.

Hingga pukul 23,30 WIB, untuk sementara BPBD DIY mencatat gempa Bantul telah mengakibatkan:

Baca Juga: GEMPA Bantul Magnitudo 6,4, Pengunjung Mall di Purwokerto Berhamburan, Peserta Lomba Takbir Panik

Baca Juga: GEMPA Terkini BMKG, Turis Pangandaran Jabar Berlarian, Warga Tasik dan Bandung Merasakan, Ini Pusat Gempanya

  • Di Kabupaten Bantul 1 orang meninggal dunia, 5 orang luka-luka.
  • Di Kabupaten Gunungkidul 3 luka-luka
  • Di Kabupaten Sleman 3 luka-luka.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun resmi Facebook @BNPB melaporkan, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga pukul 20.40 WIB, mencatat ada 2 rumah warga rusak ringan di Kabupaten Kebumen, Jateng.

"Informasi lain menyebutkan jaringan listrik di beberapa wilayah di Kebumen terputus karena kerusakan pascagempa. Di wilayah DIY, 1 unit rumah warga rusak, tepatnya di Kabupaten Gunung Kidul", kata BNPB.

Hingga saat ini, Pusdalops BNPB masih terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan beberapa BPBD di wilayah DIY, Jateng dan Jawa Timur.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD di wilayah terdampak telah berada di lapangan untuk melakukan pendataan dan pemantauan", ujarnya.

"Pudalops BNPB akan terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan beberapa BPBD di wilayah DIY, Jateng dan Jawa Timur", tambahnya.

Baca Juga: Akan Ada 7 Exit Tol Getaci dan 2 Rest Area di Segmen Gedebage-Garut-Tasik-Ciamis: INI LOKASINYA

Baca Juga: Tol Getaci Gedebage-Ciamis Segera Dibangun, Ini Daftar Desa di Kota dan Kab Tasikmalaya yang Akan Dilalui

BNPB menyebutkan warga di beberapa wilayah termasuk Jawa Timur juga merasakan guncangan gempa Bantul. Intensitas kuat dirasakan warga Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul di DIY.

Sedangkan di Provinsi Jateng, antara lain dirasakan warga di Kota Surakarta, Kabupaten Kebumen dan Klaten. Kemudian di Jawa Timur, guncangan gempa Bantul juga dirasakan warga Trenggalek, dengan intensitas sedang hingga kuat selama 20 detik.

Gempa Bantul menurut BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa Bantul semula dilaporkan berkekuatan Magnitudo 6,4. Namun kemudian diperbarui menjadi Magnitudo 6,2.

Hasil monitoring BMKG, gempa Bantul sampai pukul 21:30 WIB Jumat 30 Juni 2023 menunjukkan adanya 20 (dua puluh) kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan rentang Magnitudo 3,0 - 4,2.

Baca Juga:  Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Pecinta Musik Tanah Air Dukung Karya Buzar

Epicenter 8,63° LS, 110,08° BT, berpusat 67 Km (semula 86 km) barat daya Bantul, DIY, dengan kedalaman 25 km. Meski pusat gempa Bantul ini berada di laut, kata BMKG tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, melihat intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG mengidentifikasi gempa Bantul di wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen dan Ponorogo pada IV MMI,

Sedangkan Kediri III – IV MMI dan Mojokerto III MMI. BMKG mendeskripsikan semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar.

BMKG juga mendeskripsikan skala IV MMI yaitu guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sementara itu Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam akun Twitter pribadinya @daryonoBMKG menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Bantul merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)", kata Daryono.

Baca Juga: Soal Patung Soekarno di Bandung, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Dikritik Keras Netizen

Menurut dia, gempa Bantul dirasakan di Yogyakarta, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek (IV MMI). Karangkates, Klaten, Kediri, Kulonprogo, Wonogiri (III-IV MMI). Lalu Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, Jepara (III MMI)

"Gempabumi ini mengakibatkan kerusakan ringan hingga sedang di Kec. Piyungan, Kec. Kasihan Kab. Bantul, Ds. Jetis Kidul, Kec. Arjosari, Kab. Pacitan; Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri", jelas Daryono.

Daryono menghimbau, masyarakat yang terdampak gempa Bantul agar tetap tenang tetapi waspada. Gempa susulan masih mungkin terjadi dan berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan yang sudah lemah atau retak.

Sebab itu Daryono mengatakan, untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan warga terdampak gempa Bantul untuk tidak dulu terburu-buru menempati bangunan yang sudah rusak.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono juga mewanti-wanti perlu waspada dengan kawasan perbukitan berkontur tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: BMKG BPBD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah