"Melalui terobosan ini, kini BPVP Sorong memiliki tata kelola yang lebih baik, program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja Papua, gedung dan sarana pelatihan yang memadai, SDM kepelatihan yang berkompeten serta kemitraan dan jaringan kerja yang semakin luas," lanjutnya.
Baca Juga: Kemnaker Komitmen Konsolidasikan Informasi Pasar Kerja, Begini Kata Sekjen Anwar Sanusi
Melalui transformasi ini, Kemnaker melakukan redisain pelatihan agar sesuai dengan pasar kerja lokal dan kebutuhan masyarakat Papua di berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata sebagai sektor stretegis Papua.
Untuk mendukung pengembangan potensi pariwisata Papua, BPVP Sorong mengembangkan kompetensi SDM pariwisata melalui berbagai kejuruan, seperti perhotelan, bahasa, dan kuliner.
"Melalui transformasi ini juga Kemnaker melakukan revitalisasi infrastruktur pelatihan dengan membangun workshop baru, modernisasi peralatan pelatihan hingga meningkatkan kapasitas dan aksesabilitas pelatihan," ujarnya.
Untuk meningkatkan daya jangkau pelatihan, Kemnaker juga akan membangun Balai Pelatihan Vokasi di seluruh provinsi di Papua dan workshop-workshop satelit di berbagai daerah strategis di Papua.
Menurut cawsiyono, tahun ini Kemnaker akan mulai membangun UPTP Balai Pelatihan Vokasi dan Produtivitas di Jayapura, Papua.
Ia berharap, tahun depan BPVP di semua provinsi baru, yaitu di Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat dapat dibangun.
"Langkah ini sangat penting untuk memeratakan akses pengembangan SDM sebagai bentuk kehadiran negara untuk memenuhi hak semua warga Papua untuk meningkatkan kompetensinya," harapnya.