Network
DESKJABAR- Gempa Lombok dan juga di rasana di Bali terjadi hari ini Sabtu 18 Februari 2023 dengan pusat gempa berada di laut 37 km Barat Laut Lombok Utara. Hingga berita ini disusun belum ada informasi mengenai kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
Gempa Lombok tersebut kekuatannya cukup kencang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa 4.9 Magnitudo.
Gempa Lombok hari ini tersebut juga dirasakan cukup kencang di Karangasem, Denpasar, Badung dan Mataram.
Baca Juga: 30 Link Twibbon Isra Mi’raj Terbaru Cocok Dibagikan di Media Sosial, Berikut Cara Menggunakannya
GEMPA LOMBOK
Kejadian Gempa di Lombok dan Bali
Kekuatan Gempa : 4.9 Magnitudo
Hari dan Tanggal : Sabtu 18 Februari 2023
Pukul : 07:03:49 WIB,
Lokasi : 8.15 LS, 115.89 BT
Pusat gempa : berada di laut 37 km BaratLaut Lombok Utara,
Kedalaman : 10 Km
Dirasakan : (MMI) III Karangasem, II Denpasar, II Badung, II Mataram #BMKG
Baca Juga: Teh Hijau Ala Kampung Kini Menjadi Buruan Wisata ke Purwakarta Sambil Melihat Perkebunan Teh Rakyat
GEMPA di JABAR
BMKG, Stasiun Geofisika Bandung mencatat 20 kali gempabumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Periode waktu gempa yang terjadi terhitung 10 - 16 Februari 2023.
Terdapat 5 kejadian gempabumi yang berpusat di laut, sedangkan 15 kejadian gempabumi di darat. Kedalaman gempabumi yang terjadi bervariasi pada rentang 5 hingga 253 km. Sedangkan untuk magnitudo gempabumi terbesar yang teracatat adalah 4.2 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.7.
Sepanjang periode waktu 10 - 16 Februari 2023 terdapat empat kali gempabumi yang dirasakan. Salah satu kejadian gempabumi dirasakan terjadi pada tanggal 12 Februari 2023 pukul 21.41 WIB, yang berpusat 6.85 Lintang Selatan dan 107.10 Bujur Timur pada kedalaman 10 Km.
Baca Juga: Inilah Pakan Murah tapi Hasil Cepat Besar dan Bagus untuk Budidaya Perikanan Air Tawar
Gempa berkekuatan 2.5 tersebut dirasakan di wilayah Cibereum, Cilaku, Ciseupan, dan Nagrak II MMI. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas pergerakan sesar Cugenang.
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.***
