Gunung Semeru Jatim Turun Menjadi Level III Siaga, Masih Ada Daerah Bahaya, Ini Imbauan Kementerian ESDM

- 9 Desember 2022, 14:30 WIB
Status Gunung Semeru turun menjadi Level III Siaga. Masyarakat harus tetap waspada.
Status Gunung Semeru turun menjadi Level III Siaga. Masyarakat harus tetap waspada. /PVMBG/

DESKJABAR - Status Gunung Semeru Jawa Timur kini diturunkan dari Level IV Awas menjadi Level III Siaga, per 9 Desember 2022.

Plt kepala badan geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Muhammad Wafid menegaskan penurunan status Gunung Semeru tersebut melalui press release yang diterima DeskJabar, Jumat 9 Desember 2022.

Gunungapi Semeru yang terletak di dua kabupaten, Lumajang dan Malang, Provinsi Jawa Timur itu selalu dipantau secara visual dan instrumental dari dua pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kab. Lumajang , dan di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang.

Ia menyebutkan, pengamatan visual menunjukkan saat ini masih terjadi aktivitas letusan. Aktivitas tersebut membuat tumpukan material letusan (pyroclastic cone) atau lidah lava. Saat cuaca cerah teramati asap kawah berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis hingga sedang dengan tinggi 500 m di atas puncak.

Baca Juga: Tempat Wisata Kulineran Soto Ayam Lombok Terkenal Legendaris di Malang, Ayam Kampung dan Kuahnya Nikmat

Selain itu, masih terjadi 2 kali awan panas guguran atau APG dengan jarak luncur hingga 6 km ke arah tenggara. "Teramati guguran dengan jarak 300 – 500 m ke arah tenggara," katanya.

Sementara itu, gempa - gempa vulkanik dalam dan dangkal masih terekam dan berfluktuasi. "Gempa letusan dan gempa guguran masih ada. APG terekam pasca APG 4 Desember 2022 tercatat 4 kali APG dengan durasi dan jarak luncuran yang sudah menurun," paparnya.

Ia menyebutkan, pengamatan yang dilakukan sejak 4 Desember 2022 hingga saat ini menunjukkan tidak ada gejala peningkatan kegiatan yang signifikan menuju APG yang cukup besar.

Diperkirakan, perlu waktu untuk mengakumulasi material letusan menjadi sumber APG yang melebihi 7 kilometer.

Baca Juga: TERBARU. Prediksi Skor Maroko vs Portugal di Piala Dunia 2022 Qatar, Head to Head dan Line-up

Namun demikian, masih ada potensi ancaman bahaya Gunung Semeru saat ini berupa banjir lahar bila material hasil erupsi dan APG tercampur dengan intensitas hujan tinggi terutama di sungai yang berhulu di puncak (Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Besuk Sat), serta anak-anak sungai di sekitarnya.

"Oleh karena karakteristik erupsi Gunung Semeru, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan visual dan kegempaan, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dapat diturunkan dari Level IV Awas menjadi Level III Siaga terhitung sejak tanggal 9 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," ujarnya.

Kendati begitu, tambahnya, tingkat aktivitas Gunung Semeru ini akan ditinjau kembali jika terdapat kemunculan gempa - gempa vulkanik dan deformasi yang berkaitan dengan proses supply magma ke permukaan.

Baca Juga: Akhir Pekan Belum Tau mau Kemana? 4 Destinasi Wisata Kekinian Sumedang Bisa Jadi Pilihan Untuk Berlibur

Dalam tingkat aktivitas Level III Siaga ini masyakarakat direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas di sungai dan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi ada perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: YUK! Menanam Sayuran Sisa Dapur di Pot di Halaman Rumah, Persediaan Melimpah Buat Memasak, Sehat dan Murah

Ia mengimbau masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Selain itu, masyarakat pun tidak terpancing oleh berita - berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Semeru.

Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Press Release


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x