MIRIS, 100 Pulau di Indonesia akan Dilelang di Sotheby New York, Pemerintah Diminta Segera Menyelidikinya

- 4 Desember 2022, 16:58 WIB
100 pulau di Indonesia dikabarkan akan dilelang di rumah lelang Sotheby New York
100 pulau di Indonesia dikabarkan akan dilelang di rumah lelang Sotheby New York /shotebys.com/

DESKJABAR – Miris, sebanyak 100 pulau di Indonesia dikabarkan akan dilelaln di rumah lelang terkenal di New York yakni Rumah Lelang Sotheby pada 8-14 Desember 2022.

Lelang ini memunculkan kekhawatiran dari pihak pemerhati lingkungan, karena bisa merusak ekosistem lingkungan, yang salah satunya disebutkan sebagai salah satu ekosistem atoll karang paling utuh yang tersisa di bumi.

Salah satu kawasan yang akan dilelalng adalah Cagar Alam Widi di Halmahera Selatan, yang sangat dikhawatirkan para pemerhati lingkungan di Indonesia.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Mengancam Wilayah Jepang Diterjang Tsunami

Untuk itu Mohamad Abdi Suhufan, koordinator nasional di Destructive Fishing Watch Indonesia,meminta Pemerintah Indonesia segera menyelidiki rencana pelelangan 100 pulau tersebut, karena melanggar aturan.

Penjualan pulau kepada warga asing dilarang berdasarkan hokum di Indonesia, sehingga pembeli akan menawar saham di PT Leadership Islands Indonesia (LII), sebuah perusahaan pembangunan Indonesia yang telah melisensikan hak untuk membangun resor ramah lingkungan dan properti hunian mewah.

Salah satu yang aka dilelang adalah kawasan cagar alam Alam, pulau yang tidak berpenghuni di zona perlindungan laut di kawasan “Segitiga Karang” di Indonesia bagian timur.

Cagar alam Widi, akan dijual melalui Lelang Pramutamu Sotheby di New York mulai 8-14 Desember.

Pemerhati lingkungan mengkhawatirkan lelang tersebut karena pembangunan resot di pulau-pulau tersebut dapat memutus komunitas lokal dan mengancam ekosistemnya, yang menampilkan hutan hujan, hutan bakau, laguna, danau, dan terumbu karang yang merupakan rumah bagi kehidupan laut yang luas.

Mohamad Abdi Suhufan, mengatakan bahwa meskipun pembangunan direncanakan untuk perlindungan lingkungan, kepemilikan pribadi atas pulau-pulau tersebut, tetap saja  akan berdampak pada masyarakat setempat secara sosial dan ekonomi.

Baca Juga: Moist dan Nyoklat Banget ! Ini Dia Resep Bolu Kukus Coklat Simple Anti Gagal ala Nyonya Liem, Cobain Yuk

“Tempat penangkapan ikan bagi nelayan yang sudah digunakan secara turun-temurun akan dibatasi,” ujarnya.

“Dampak sosial dari rencana ini akan mengimbangi manfaat lingkungan. Saat ini, pemerintah gencar menarik investasi asing untuk mendapatkan penerimaan negara. Tidak ada peraturan yang harus diubah untuk meloloskan rencana ini,”lanjutnya.

Pemerhati lingkungan lainnya, Iwan Sofiawan menembahkan, bagaimana bisa dijamin pulau-pulau ini akan dieksploitasi untuk kegiatan pariwisata

“Dan bagaimana dengan akses masyarakat lokal setelah pulau-pulau itu menjadi milik pribadi?” tanyanya.

Sementara itu, perwakilan Sotheby mengemukakan tentang salah satu pulau yang akan dilelang,

Pulau tersebut tersebar lebih dari 10.000 hektar (25.000 hektar) timur laut Bali, dan menggambarkan pulau-pulau tersebut sebagai “salah satu ekosistem atol karang paling utuh yang tersisa di Bumi.

Baca Juga: Jepang vs Kroasia di Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar, Head to Head dan Prediksi Line-up  

Kawasan tersbeut juga sebagai kerajaan hewan dengan proporsi yang luar biasa, rumah bagi ratusan spesies langka dan terancam punah, di antaranya paus biru, hiu paus.

Ditanya tentang masalah lingkungan, Charlie Smith, wakil presiden eksekutif Sotheby's Concierge Auctions, mengatakan kepada Guardian melalui email bahwa perusahaan pengembangan LII akan "terlibat secara aktif, tidak hanya menyerahkan seluruh proyek".

Dia mengatakan rencana perusahaan menyentuh "kurang dari 1 persen dari hutan hujan" dan "0,005 persen dari seluruh cadangan", dengan area yang dilarang untuk turis dan ruang yang membatasi jumlah tamu.

LII telah menganggarkan 1,5 juta dolar AS pada tahun pertama untuk patroli keamanan, didukung oleh polisi dan angkatan laut, katanya, dan program penelitian akan dilakukan pada tahun kedua.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah